Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Sebut Solusi Militer Tak Sepenuhnya Atasi Konflik, Malah Menyisakan Dendam

Kompas.com - 24/01/2020, 23:34 WIB
David Oliver Purba

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, sepanjang sejarah di dunia, solusi militer tidak sepenuhnya mampu mengatasi konflik.

Sebaliknya, justru menimbulkan rasa dendam yang memicu konflik lanjutan.

"Solusi militer dalam banyak kasus justru telah menyisakan rasa dendam yang pada gilirannya memicu konflik-konflik lanjutan," kata Ma'ruf saat menjadi pembicara kunci dalam Forum Eurasia Centrist Democrat International (CDI) di Yogyakarta, Jumat (24/1/2020).

Baca juga: Maruf Amin: Saya Ditugaskan Presiden Galang Upaya Tangkal Radikalisme

Ia mengaku prihatin bahwa di berbagai belahan dunia masih muncul konflik-konflik bersenjata yang tidak saja menelan korban nyawa, tapi juga menghancurkan peradaban.

Menurut Ma'ruf, konflik yang terus berlanjut, tindakan radikal, dan kekerasan pada gilirannya juga berpotensi muncul karena hilangnya harapan masa depan di kalangan masyarakat, khususnya kalangan muda.

Padahal, sepanjang sejarah peradaban manusia, berbagai kesepakatan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis untuk hidup berdampingan secara damai, saling menolong, dan membantu telah banyak dibuat dan disahkan.

Baik pada tataran komunitas, nasional, maupun internasional.

Peradaban manusia saat ini menghadapi tantangan yang sangat serius karena pemahaman, sikap, dan tindakan yang tidak menghormati, bahkan mengingkari kesepakatan itu.

"Oleh karena itu, tugas bagi kita semua yang cinta damai, cinta demokrasi, cinta kemajuan bersama, untuk memajukan kembali dialog serta membangun dan menjaga kesepakatan," kata Wapres.

Forum Eurasia CDI yang berlangsung 23-25 Januari 2020 mempertemukan para pimpinan parpol dari seluruh dunia.

Pertemuan ini membahas peluang dan tantangan yang muncul dari bergulirnya pembentukan tata dunia baru yang kemungkinan akan menjadikan Eurasia-perpaduan Eropa dan Asia-menjadi satu "benua super" sebagai titik tumpunya.

Dalam pertemuan itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) didapuk sebagai tuan rumah sekaligus satu-satunya partai di Indonesia yang tergabung dalam CDI.

Baca juga: Wapres Maruf Amin: Ajaran Agama Sering Dimanipulasi untuk Kepentingan Duniawi

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Islandar mengatakan, mengelola perbedaan dan dialog damai penting untuk mencegah terjadinya konflik kekerasan antarnegara.

"Jika umat manusia tidak menemukan landasan bersama untuk mengelola perbedaannya melalui dialog damai, letusan konflik kekerasan tidak akan terhindarkan, seperti yang telah kita saksikan terjadi di seluruh dunia saat ini," kata pria yang biasa disapa Cak Imin ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com