Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Pemkot Surabaya Laporkan Akun Media Sosial Diduga Hina Risma

Kompas.com - 24/01/2020, 18:29 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Hukum Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya disebut telah melaporkan akun media sosial yang diduga melakukan penghinaan terhadap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan secara resmi soal dugaan penghinaan melalui media sosial kepada Risma pada Selasa (21/1/2020) lalu.

"Soal akun itu, pihak Polrestabes Surabaya, tanggal 21 Januari 2020, telah menerima laporan resmi dari Ibu Wali Kota Surabaya," kata Sudamiran, di Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, Jumat (24/1/2020).

Baca juga: Risma: Saya Enggak Mau Ditanya Malaikat Kenapa Ada Warga Kelaparan

Sudamiran menuturkan, laporan itu sendiri dibuat oleh Kabag Hukum Pemkot Surabaya, Ira Tursilowati, selaku penerima kuasa resmi dari Risma.

"Pelapornya adalah Kabag Hukum Pemkot (Surabaya), yang menerima kuasa dari Ibu Wali Kota," ujar dia.

Ia menuturkan, akun media sosial yang dilaporkan pihak Pemkot Surabaya atas nama Zikria Dzatil.

Dalam bukti tangkapan layar, kata dia, akun tersebut diduga telah dua kali mengunggah foto Risma dengan kalimat hinaan.

"Anjirrrrr.... Asli ngakak abis...nemu nih foto sang legendaris kodok betina," isi salah satu unggahan akun Facebook Zikria Dzatil yang diduga menghina Risma.

Untuk mendalami dugaan penghinaan terhadap wali kota perempuan pertama di Surabaya itu, Sudamiran mengaku telah meminta keterangan empat orang saksi.

Empat orang saksi itu, salah satunya dari warga yang menyatakan keberatan atas akun Facebook yang diduga telah menghina Risma.

"Ada juga dari sumber berita yang menggali itu. Jadi, kita sudah meminta keterangan dari empat orang (saksi)," ujar dia.

Meski demikian, penyidik Polrestabes Surabaya, kata Sudamiran, masih perlu mendalami akun tersebut.

Sebab, akun media sosial tersebut, beserta unggahan bernada kebencian itu, diduga telah dihapus oleh pemilik akun.

Saat ini, kasus yang ditanganinya itu masih dalam tahap penyelidikan.

"Masih dalam tahap penyelidikan tentang akun itu, karena akun itu sendiri sekarang sudah tidak aktif," terang dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com