Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal Ini Bikin Polisi Sulit Identifikasi Kerangka Terduduk di Rumah Kosong Bandung

Kompas.com - 24/01/2020, 09:00 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi mengakui kesulitan mengidentifikasi kerangka manusia yang ditemukan terduduk di sofa di rumah kosong di Jalan Sukamenak Indah, Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, beberapa waktu lalu.

Untuk identifikasi umum, kerangka manusia tersebut diperkirakan berjenis kelamin pria, usia dewasa hingga paruh baya. 

Dia ditemukan terduduk di sofa rumah kosong di Bandung, dengan estimasi meninggal antara 6 bulan hingga 1 tahun. 

Namun, untuk mengetahui siapa sebenarnya kerangka manusia tersebut, polisi masih kesulitan. 

Lalu apa yang menyulitkan kepolisian mengidentifikasi korban? Berikut sejumlah hal yang menyulitkan penyelidikan polisi hingga saat ini: 

Baca juga: Kerangka Manusia Ditemukan Duduk di Sofa, Tetangga: Harusnya Ada Lalat dan Bau

1. Tak ditemukan identitas mayat

Kapolresta Bandung, Kombes Hendra Kurniawan mengaku tak menemukan identitas di tempat kejadian atau pun yang menempel pada kerangka mayat tersebut.

Polisi hanya menemukan jas hujan ponco menempel pada kerangka yang tengah duduk di sofa panjang ruang keluarga rumah kosong tersebut.

"Memang di tempat kejadian kita tak bisa menemukan identitas yang bisa menujukan siapa orang (korban) ini," kata Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan di Mapolresta Bandung, Kabupaten Bandung, Selasa (21/1/2020).

2. Kondisi mayat tinggal tulang belulang

Selain tak ditemukannya identitas, polisi juga sulit mengidentifikasi korban yang sudah menjadi tulang belulang diperkirakan telah meninggal selama 6-12 bulan itu.

Karena itu polisi meminta bantuan dokter forensik untuk mengidentifikasi ciri-ciri yang ada pada kerangka itu.

Baca juga: Aneh, Bau Bangkai Kerangka Manusia di Sofa Rumah Kosong di Bandung Kok Tidak Tercium?

3. Belum tersedia data base DNA

Sementara itu, Identitas kerangka ini masih misteri, meski data post mortem telah didapatkan dokter forensik namun perlu sample pembanding untuk mencari titik terang identitas korban.

Dokter Forensik RS Sartika Asih, Bandung, Nurul Aida Fathya menyebut belum tersedianya data base DNA dan sidik jari di Indonesia menjadi salah satu faktor yang menyulitkan pengidentifikasian korban yang telah menajdi kerangka mayat.

4. Belum ada warga melapor kehilangan

Polisi telah membuka hotline lapiran kehilangan berharap ada warga yang melaporkan kehilangan kekuarganya sesuai dengan ciri-ciri yang telah teridentifikasi pada mayat kerangka tersebut.

Namun sampai saat ini polisi belum menerima laporan.

Baca juga: Titik Terang Identitas Kerangka Manusia di Sofa Rumah Kosong Bandung: Pria Paruh Baya, Ras Asia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com