Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Imlek, Hargai Cabai di Cianjur Tembus Rp 100.000 Per Kg

Kompas.com - 24/01/2020, 08:07 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Jelang hari raya Imlek 2020, harga komoditas cabai berbagai jenis di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melonjak drastis.

Pantauan Kompas.com di Pasar Induk Cianjur dan Pasar Muka Cianjur, pedagang menjual cabai di kisaran Rp 70.000 hingga Rp 100.000 per kilogram.

Sulaeman (39), seorang pedagang di Pasar Induk Cianjur mengaku, kenaikan harga komoditas cabai hampir merata untuk setiap jenis.

“Cabai domba yang naiknya cukup tinggi, dari Rp 50.000 jadi Rp 100.000. Sudah tiga hari harganya tinggi,” kata Sulaeman, Jumat (24/01/2020).

Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah di Bogor Tembus Rp 90.000 Per Kilo

Pasokan dari luar kota seret

Kenaikan harga yang cukup tinggi tersebut, sejurus pasokan barang dari luar kota yang berkurang, ditambah tingginya permintaan saat ini.

“Cabai saya dapat Bandung. Dari sananya juga sudah naik. Jadi, mau tidak mau kita pedagang juga menaikkan harganya,” ucapnya.

Pedagang lain, Misbah (42), menyebutkan, kenaikan harga komoditas cabai sudah merangkak naik sejak sepekan terakhir.

Bahkan, sudah tiga hari cabai jenis tertentu sulit didapat karena pasokan dari luar kota berkurang.

Baca juga: Harga Cabai Dikhawatirkan Meroket hingga Idul Fitri

Pembeli beralih ke cabai kering

Dikatakan, jenis cabai tanjung dan cabai domba mengalami kenaikan cukup tinggi, dari kisaran harga normal Rp 50.000, naik jadi Rp 80.000 hingga Rp 90.000 per kilogramnya.

“Penyebabnya sendiri saya kurang tahu, katanya karena faktor cuaca,” kata pedagang Pasar Muka Cianjur itu.

Tingginya harga komoditas cabai di pasaran saat ini pun berimbas pada daya beli masyarakat.

“Pendapatan jadi susut, kalaupun masih ada pembeli, tidak banyak. Mereka beralih ke cabai kering,” ujar dia.

Baca juga: Harga Cabai di Karawang Naik 2 Kali Lipat Jadi Rp 70.000 Per Kg, Pedagang Resah

Harga normal Rp 30.000 per Kg

Kasubag TU UPTD Pasar Induk Cianjur, Sampurna, membenarkan, adanya kenaikan harga yang cukup drastis pada komoditas cabai.

Namun, kenaikan yang terjadi sejak 15 Januari lalu itu bersifat fluktuatif.

“Pemicunya karena pasokan barang berkurang. Informasinya banyak petani gagal panen. Cabai yang diperdagangkan di sini dipasok dari Pasar Caringin Bandung, dan sebagian dari petani lokal,” kata Sampurna, kepada Kompas.com, Kamis (23/01/2020).

Dikatakan, harga tertinggi untuk cabai jenis tertentu dikisaran Rp 80.000.

“Kenaikan harga ini cukup tinggi, jika dilihat dari harga normalnya di kisaran Rp 30.000-Rp 50,000. Kita terus pantau pergerakan harga komoditas ini, karena masih fluktuatif,” kata dia.

Baca juga: Musim Hujan, Harga Cabai Merah di Tasikmalaya Naik 300 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com