Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Permintaan Siswi SD di Wakatobi pada Jokowi, “Bapak Presiden Tolong Bantu Saya Ikut Ujian"

Kompas.com - 23/01/2020, 18:37 WIB
Defriatno Neke,
Khairina

Tim Redaksi

WAKATOBI, KOMPAS.com – Sherly, seorang siswi kelas VI Sekolah Dasar Ngeri 3 Pongo, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, meminta bantuan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo agar dapat mengikuti Ujian Nasional (UN) sekolah dasar di Tahun 2020. 

Sherly yang berasal dari Papua terancam tidak dapat mengikuti UN Sekolah Dasar karena tidak terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) akibat tidak mempunyai identitas diri dari sekolah asal di Papua. 

Saat ditemui sejumlah media di sekolahnya di SDN 3 Pongo, Sherly terlihat malu-malu dan tidak banyak mengeluarkan kata-kata.

Baca juga: Surat Terbuka Ratu Keraton Sejagat Jadi Viral, Sebut Gubernur Jateng Pak Ginanjar...

Saat ditanya, ia hanya ingin mengikuti ujian, bersama teman-temannya yang lain. 

“Saya mau ingin sekolah. Bapak Presiden tolong bantu saya untuk ikut ujian, saya mau ingin sekolah, tolong saya,” kata Sherly, Kamis (23/1/2020). 

Sherly yang punya nama lengkap Sherly Yolanda Since Tamakaimu lahir di Kampung Baru Distrik Obaa, Kabupaten Mappi, Papua, tahun 2007. 

Pada tahun 2018 lalu, ia pindah ke Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, ikut bersama orangtua angkatnya, La Bae dan Sulistia. 

Ia pun melanjutkan sekolahnya di SDN 3 Pongo sebagai siswi titipan karena tidak punya surat perpindahan dari sekolah asal. 

Ujian Nasional (UN) Sekolah Dasar tinggal tiga bulan lagi, namun Sherly terancam tidak bisa ikut UN karena tidak terdaftar di Dapodik. 

Orangtua angkat Sherly, Sulistia (34), sangat mengharapkan bantuan dari pihak sekolah dan pemda, agar anak angkatnya bisa mengikui UN. 

Ia berusaha menghubungi orangtua kandung Sherly di Papua, namun terkendala jaringan telepon. 

“Kami kesulitan menghubungi orangtuanya karena jaringan, kecuali mereka yang menelpon menghubungi kami. Kita tanyakan Akte Kelahirannya, Kartu Keluarga, mereka  tidak tahu dan juga belum mengerti,” ungkap Sulistia. 

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 3 Pongo, Abdul Maafi, mengatakan, awalnya pihak sekolah hanya ingin menolong Sherly agar bisa melanjutkan pendidikan walau sepabagai siswa titipan. 

“Kendalanya ini, belum terdaftar di peserta UN tahun pelajaran 2019-2020. Solusinya, harus terdaftar sebagai peserta UN,” ujar Abdul Maafi. 

Baca juga: Bocah Usia 8 Tahun Tulis Surat Terbuka agar McDonalds Hapus Hadiah Mainan Happy Meal

Menurut Abdul Maafi, pihak sekolah sedang berupaya untuk membantu Sherly. Demikian juga dengan Dinas Pendidikan Wakatobi. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com