Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Banjir Bandang Tanah Datar Butuh Hunian Sementara

Kompas.com - 20/01/2020, 10:47 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Korban banjir bandang di Padang Laweh Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat membutuhkan hunian sementara (Huntara) karena rumahnya tidak layak huni.

Data terakhir, tercatat ada lima kepala keluarga yang rumahnya hancur diterjang banjir bandang.

Saat ini, korban sementara tinggal di rumah keluarganya sampai ada Huntara.

"Ada lima kepala keluarga yang rumahnya hancur. Saat ini, mereka terpaksa tinggal sementara di rumah keluarganya. Ini yang akan kita rencanakan buat Huntara," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar, Benny Yuhendri yang dihubungi Kompas.com, Senin (20/1/2020).

Baca juga: Pemkab Tanah Datar Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang Selama 7 Hari

Selain lima rumah itu, menurut Benny tercatat satu warung, bengkel, usaha perabot, kantor PDAM dan satu sekolah PAUD yang juga mengalami rusak berat.

Untuk Huntara, menurut Benny, saat ini Pemkab Tanah Datar masih mencari lokasi dan meminta persetujuan warga.

"Dalam rapat kemarin, memang diputuskan akan dibuat Huntara bagi korban, namun kita butuh izin dan persiapannya," jelas Benny.

Sebelumnya diberitakan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat menetapkan status tanggap darurat bencana banjir bandang di Padang Laweh Malalo, Kecamatan Batipuah Selatan selama 7 hari terhitung Sabtu (18/1/2020).

"Status tanggap tanggap darurat bencana banjir bandang di Padang Laweh Malalo 18-24 Januari 2020," kata Wakil Bupati Tanah Datar, Zuldafri Darma yang dihubungi Kompas.com, Minggu (19/1/2020).

Baca juga: 4 Rumah Warga, Kantor, Bengkel dan Warung Hancur Dihantam Banjir Bandang di Tanah Datar

Banjir badang yang terjadi Jumat (17/1/2020) itu juga sempat membuat akses jalan lingkar Danau Singkarak terputus total karena jalan ditutupi material longsor.

Material longsor menutupi badan jalan sepanjang 200 meter dengan tinggi hingga 1,5 meter.

"Tapi sekarang akses jalan sudah bisa dilewati dengan lancar," jelas Zuldafri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com