Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Sambut Baik Nias Selatan Jadi Pusat Pembibitan Babi Pasca-serangan Virus ASF

Kompas.com - 19/01/2020, 09:50 WIB
Hendrik Yanto Halawa,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NIAS SELATAN, KOMPAS.com – Bupati Nias Selatan Hilarius Duha masih belum mendengar adanya rencana Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) menetapkan Nias Selatan menjadi daerah sebagai tempat pembibitan ternak babi untuk restocking atau penggantian ternak babi di daerah-daerah yang saat ini terkena virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.

Hal ini disampaikan oleh Hilarius Duha saat dihubungi oleh Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (18/1/2020). 

"Kami belum mendengar hal itu dari pemprov, baik secara tertulis atau surat menyurat maupun dihubungi secara langsung," ujar Hilarius Duha. 

Baca juga: Muncul Gerakan Save Babi, Pemprov Sumut: Ternak Babi Tak Akan Dimusnahkan Walau Ada Virus ASF

Meskipun demikian, pihaknya sangat menyambut dengan baik rencana tersebut. 

Namun, perlu dilakukan pertemuan-pertemuan lebih lanjut ke depan untuk memperjelas maksud Pemprov Sumut.

Hilarius Duha mengatakan, Kabupaten Nias Selatan sangat luas dan potensial untuk jadi lokasi pembibitan ternak babi.

Jika rencana Pemprov Sumut ini berjalan, Hilarius mengatakan jika dia siap menyediakan sejumlah wilayah untuk jadi lokasi restocking ternak babi. 

Baca juga: Sumut Diserang ASF, Nias Dipilih Jadi Tempat Pembibitan Babi

Alasan memilih Nias

 

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara Azhar Harahap mengatakan bahwa Nias Selatan ditetapkan jadi lokasi pembibitan ternak babi, untuk mengantisipasi persebaran virus demam babi Afrika (ASF). 

Ada beberapa alasan Nias Selatan ditetapkan sebagai tempat pembibitan babi.

Salah satunya, karena daerahnya terpisah dari daerah yang sampai saat ini tercatat terjadi kematian babi karena ASF, juga di Nias Selatan terdapat 275.000 ekor ternak babi.

"Tapi kita belum tahu di mana wilayahnya yang dimaksud Pemprov tersebut," ucap Hilarius Duha.

"Kalau itu menjadi industri (pembibitan ternak babi), kami juga belum tahu (di mana wilayahnya). Bila iya (jadi industri), kami pasti sambut baik. Kalau itu rencana baik (berjalan) dan (diharapkan) meningkatkan perekonomian masyarakat." 

Baca juga: Soal Babi Mati, Gubernur Sumut Tak Ingin Ulang Pengalaman China Tangani ASF

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com