Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumut Diserang ASF, Nias Dipilih Jadi Tempat Pembibitan Babi

Kompas.com - 18/01/2020, 09:24 WIB
Dewantoro,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Pemrov Sumatera Utara menetapkan Nias sebagai tempat pembibitan ternak babi untuk restocking atau penggantian ternak babi di daerah-daerah yang saat ini terkena virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.

Restocking itu akan dilakukan setelah daerah-daerah yang terjangkit dinyatakan bebas dari ASF.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara, Azhar Harahap mengatakan, ada beberapa alasan Nias ditetapkan sebagai tempat pembibitan babi.

Pertama, karena daerahnya terpisah dari daerah yang sampai saat ini tercatat terjadi kematian babi karena ASF.

Kedua, populasi babi di daerah itu juga banyak.

"Di Nias Selatan saja ada 275.000 ekor," ujar Azhar saat konferensi pers di kantornya, Jumat (17/1/2020). 

Baca juga: Ternak Babi di Sumut Tidak Akan Dimusnahkan Sebab ASF Beda dengan Flu Burung

Alasan ketiga, kondisi iklim di Pulau Nias relatif sama dengan daerah yang terkena wabah ASF.

Ada lima titik restcoking di Pulau Nias, yakni di Kota Gunung Sitoli, Nias Utara, Nias Barat, Nias Selatan, dan Nias.

 

 

Azhar mengatakan, restocking bibit babi tidak bisa dilakukan sekarang karena akan sia-sia jika nantinya mati.

Pemprov Sumut saat ini sedang membahas cara memberikan bantuan ternak lain seperti kambing, domba, sapi, dan kerbau kepada para peterba babi. 

"Dari hasil kemarin dengan DPR, kita saat ini adalah bagaimana membantu peternak itu. Karena saat ini belum boleh melakuka pemeliharaan atau pemberian bibit babi dulu," katanya.

Diberitakan sebelumnya, kematian babi karena ASF di Sumut dimulai 25 September 2019 dan merebak hingga saat.

Diketahui puluhan ribu babi sudah mati.

Pemerintah melakukan langkah penanganan dengan bio security, di antaranya dengan mengetatkan lalu lintas pemindahan babi dari satu tempat ke tempat lain.

Kemudian, tidak membuang bangkai babi ke sungai, hutan ataupun jalanan, dan juga menyemprotkan desinfektan serta menjaga sanitasi kandang dan ternaknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com