Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenggelamkan Kapal Pengebom Ikan, Gubernur NTT Gandeng Polisi dan TNI AL

Kompas.com - 17/01/2020, 10:52 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengancam akan menenggelamkan kapal nelayan yang menggunakan bom dalam menangkap ikan di wilayah perairan NTT.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, pihaknya akan membicarakan dengan sejumlah instansi terkait dengan aksi penenggelaman kapal para pelaku bom ikan.

"Kami lagi bicarakan itu dengan Danlantamal Kupang dan Kapolda NTT untuk melakukan penertiban segera," tegas Viktor, saat diwawancarai Kompas.com, di Gedung Sasando, kantor Gubernur NTT, Kamis (16/1/2020).

Baca juga: Pemprov NTT Ancam Bakal Tenggelamkan Kapal Pelaku Pengeboman Ikan

Viktor pun merasa iba dengan pemerintah sejumlah kabupaten yang sudah berupaya melakukan langkah-langkah pencegahan, tetapi masih saja terjadi kasus pengeboman ikan.

"Kan rata-rata banyak juga pelaku pengeboman ikan, bukan dari daerah kita saja, tapi dari luar. Ini sedang dipersiapkan untuk melakukan pengawasan dan penindakan," kata Viktor.

Untuk meminimalisasi adanya kasus bom ikan yang marak di NTT, kata Viktor, pihaknya akan melakukan upaya pengawasan di seluruh wilayah kepulauan yang ada di NTT.

"Pasti penegakan hukum akan dilakukan dari pihak kepolisian dan juga dari Danlatamal Kupang," ujar dia.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi mengatakan, Pemprov NTT akan bertindak tegas terhadap para pelaku penangkapan ikan dengan menggunakan bom.

Baca juga: 6 Pelaku Pengeboman Ikan Ditangkap, Satu Terkena Tembakan Petugas

Selain mematikan segala jenis ikan, penangkapan ikan menggunakan bom juga berdampak pada kerusakan terumbu karang bawah laut di NTT.

Salah satu upaya dilakukan pemerintah NTT dalam mengatasi kasus pengeboman ikan dengan memberikan bantuan benih ikan yang berkualitas, seperti jenis ikan kerapu untuk masyarakat nelayan di wilayah pesisir pantai yang rawan terhadap kasus-kasus pengeboman ikan.

"Kejahatan illegal fishing tidak ada ampun. Tangkap dan proses dan jika diperlukan, kapalnya ditenggelamkan sehingga ada efek jera dan menjadi perhatian bagi para nelayan dalam menjaga ekosistem di perairan Nusa Tenggara Timur," kata Josef.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com