Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Santri di Palopo Keracunan Usai Makan Malam di Pesantren

Kompas.com - 16/01/2020, 17:28 WIB
Amran Amir,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com - Puluhan santri Pesantren Modern Datok Sulaiman bagian putri, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, harus menjalani perawatan di Rumah Sakit St Madyang.

Mereka dirawat karena mengalami keracunan makanan yang diduga berasal dari jajanan di pondok pesantrennya.

Adinda, seorang santri yang mengalami keracunan, merasakan mual setelah makan malam pada Rabu (15/1/2020). Beberapa jam setelah makan, Adinda mulai mual dan sakit perut.

Baca juga: Diduga Keracunan, Pegawai Honorer Dinas PU Ditemukan Tewas di Kantor

Gejala keracunan itu ternyata tidak hanya dialami Adinda. Ada puluhan santri lainnya yang merasakan gejala serupa.

"Setelah tengah malam tadi baru terasa dan kami dibawa ke teras masjid untuk ditangani tim medis. Lalu dini hari tadi kami dibawa ke rumah sakit ini untuk dirawat,” kata Adinda Rumah Sakit Umum St. Madyang, Palopo, Kamis (16/01/2020).

Korban keracunan yang dikumpulkan di masjid Pesantren Datok Sulaiman kemudian mendapat penanganan dari petugas Publik Safety Center (PSC) 119 Palopo.

Anggota tim medis PSC 119 Palopo Fadly mengatakan, sejak Rabu malam, korban keracunan makanan di pondok pesantren itu terus bertambah.

“Tadi malam 47 orang, dan siang ini bertambah 37 jadi sudah 84 orang. Mereka umumnya menderita mual, muntah, sakit perut, sakit kepala dan dehidrasi,” ucap Fadly.

Baca juga: 119 Warga Jember Keracunan Makanan Usai Konsumsi Ikan Tongkol

Sementara tim medis Dinas Kesehatan Kota Palopo dokter Bidasari Djamil mengatakan, para korban masih mengalami gangguan seperti mual, muntah, sakit perut  dan demam, hingga dehidrasi 

“Untuk penanganannya kami mengatasi dulu keluhan seperti dehidrasi, dan memberikan obat seperti anti mual. Pasien sementara dalam observasi dan sudah mulai membaik,” ujar Bidasari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com