Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikmatnya Durian Lokal Asli Pekalongan, Berwarna Kuning, Daging Tebal yang Melekat di Mulut

Kompas.com - 16/01/2020, 16:30 WIB
Ari Himawan Sarono,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Jika Anda pencinta durian, tak ada salahnya untuk mencoba durian lokal yang ada di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Bulan Januari merupakan waktu panen bagi para petani durian di Desa Lemahabang, Doro, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Daerah ini merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Pekalongan yang merupakan penghasil durian lokal  terbaik di Jawa Tengah, selain Rogoselo dan Talun.

Anda perlu mencoba durian lokal ketan dan matahari yang rasanya membuat lidah bergoyang.

Misalnya saja durian matahari yang dijual di kebun milik Wasro (50) di Desa Lemahabang.

Durian matahari merupakan durian langka dan hanya Wasro yang berhasil membudidayakan.

Sehingga ketika pembeli menanyakan varian durian tersebut, langsung diajaknya untuk memilih sendiri durian sudah matang lalu langsung makan di kebunnya.

Daging tebal dan manis

Durian matahari ini asalnya dari Jawa Barat. Dinamakan matahari karena dagingnya kuning seperti pancaran sinar matahari dan berbiji kecil.

"Manis sekali terlihat dari warna kuningnya, enak. Ini benar-benar istimewa duriannnya. Enggak sia-sia makan di kebun milik Pak Wasro, jauh jalan kakinya," kata Susilo (45), seorang pembeli asal Pekalongan, Kamis (16/1/2020).

Wasro petani sekaligus pedagang durian menunjukkan durian ketan asli Desa Lemahabang, Doro, Kabupaten Pekalongan Jawa TengahKompas.com/Ari Himawan Wasro petani sekaligus pedagang durian menunjukkan durian ketan asli Desa Lemahabang, Doro, Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

Harga untuk satu kilo durian matahari dibendrol Rp 75.000.

Durian matahari rata-rata berbobot 2 kg sampai 3 kg.

Pohon durian matahari tumbuh dengan tinggi maksimal 3 meter dan 4-5 tahun baru bisa berbuah.

"Spesialnya lagi, durian matahari baunya tidak menyengat. Jadi kalau dibawa di dalam mobil tidak terlalu bau durian," ucap Susilo.

Durian Ketan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com