PINRANG, KOMPAS.com - Chaerul, montir asal Pinrang, Sulawesi Selatan, dibantu dua karyawan bengkelnya, Muh Yusuf dan Wawan, untuk merakit pesawat terbang.
Pesawat terbang yang terbuat dari barang bekas itu dirancang sejak September 2019.
Setelah beberapa kali uji coba, akhirnya pada Rabu (15/1/2020), pesawat itu bisa terbang bahkan bermanuver.
"Saya sudah bekerja bersama Pak Chaerul selama empat tahun lebih. Kami merancang kapal itu mulai bulan Sepetember 2019 sampai uji coba tanggal 29 November 2019. Hanya sebulan perakitan hingga uji coba," kata Yusuf, Kamis (16/1/2020).
Baca juga: Pesawat dari Barang Bekas Buatan Montir di Pinrang Mampu Terbang 20 Meter, 2 Kali Bermanuver
Sejak dirancang, kata Yusuf, Chaerul selalu optimistis pesawat yang dirakit itu suatu saat akan terbang.
Biasanya, Yusuf dan Chaerul merakit pesawat pada malam hari.
"Kami bengkel modif dan bengkel las. Kami tak mengerjakan pesawat siang hari karena pesanan merakit motor trail pengangkut gabah banyak. Malam hari baru mengerjakan pesawat itu," ujar Yusuf.
Istri Chaerul, Hamzia (23), mengaku terus mendukung apa pun yang dilakukan sang suami.
Chaerul di mata Hamzia merupakan sosok yang pantang menyerah.
"Tiap malam suami saya dan kedua karyawannya tak menyerah. Apalagi saat uji coba yang gagal membuat mereka semakin terpacu untuk bisa menerbangkan pesawat rakitan mereka," ujar Hamzia.
Diketahui, Chaerul pernah melakukan uji coba pesawat buatannya di Lapangan Malimpung, Kecamatan Patang Panua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, pada Minggu (1/12/2019).