Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WhatsApp Kasat Reskrim Dibajak, Pelaku Minta Uang kepada Sejumlah Kepala Dinas

Kompas.com - 14/01/2020, 09:51 WIB
Amran Amir,
Khairina

Tim Redaksi

LUWU TIMUR, KOMPAS.com – Aplikasi pesan WhatsApp milik Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Luwu Timur, Sulawesi Selatan, dibajak oleh orang tak dikenal.

Modusnya, si pelaku  mengaku sebagai Kasat Reskrim Polres Luwu Timur dan menelepon ke sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten  Luwu Timur untuk meminta sejumlah uang dengan berbagai dalil.

Kasat Reskrim Polres Luwu Timur Iptu Eli Kendek mengatakan sejumlah kepala dinas telah menghubunginya untuk melakukan konfirmasi terkait permintaan uang.

”Saya heran, beberapa kepala dinas menelopon untuk mengkonfirmasi terkait pelaku yang mengaku saya dan meminta sejumlah uang,” kata Eli Kendek saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (14/1/2020).

Baca juga: Tampilkan Video Porno, PNS Pemilik Akun Facebook Berita Magetan Mengaku Dibajak

Terkait  adanya penelepon menggunakan akun aplikasi WhatsApp miliknya, Eli menegaskan jika hal itu adalah penipuan yang dilakukan oleh oknum tertentu.

“Beruntunglah, belum ada yang tertipu atau menyetorkan uangnya, jadi di sini saya tegaskan, itu adalah penipuan jangan dipercaya,” ucap Eli Kendek.

Menurut Eli, Kepala OPD yang ditelepon oleh oknum yang membajaknya antara lain Kepala Dinas Pendidikan La Besse, Kepala Dinas PU-PR Syahrir Zain, serta Kepala Disdagkop UKM Rosmiyati Alwi.

“Berdasarkan informasi beberapa kepala OPD yang meneleponnya, nomor telepon yang digunakan pelaku yakni 085-369-355057 dan saya sudah melacak keberadaan pelaku melalui nomor telepon yang ia gunakan, dia beralamat di Kota Medan Propinsi Sumatera Utara,” ujar Eli. 

Baca juga: Keberadaan Kapal Kargo MV Nur Allya dan 25 ABK-nya Masih Misterius, Ada Dugaan Dibajak

Ia pun mengimbau seluruh masyarakat khususnya di Luwu Timur terutama para pejabat agar berhati-hati dalam menerima telepon apalagi itu mengatasnamakan pihak kepolisian dan meminta sejumlah uang.

”Kalau ada yang seperti itu, jangan langsung dipercaya, tolong langsung dikonfirmasi kepada pihak yang bersangkutan. Ini adalah salah satu modus kejahatan via telepon,” jelas Eli.

Perlu diketahui, kasus penipuan dengan cara mengaku dari pihak kepolisian bukan baru kali pertama terjadi di Luwu Timur.

Sebelumnya dua mantan Kapolres Luwu Timur AKBP.Rio Indra Lesmana dan Kombes Pol Alfian Hidayat juga pernah dicatut namanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com