Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan LRT Jabodetabek Tersambung, Dina Sang Perancang: Lega Kayak Abis Melahirkan Bayi

Kompas.com - 12/01/2020, 16:57 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Arvila Delitriana, insinyur perempuan perancang jembatan lengkung light rait transit (LRT) Jabodetabek mengaku deg-degan selama proses pembangunan jembatan berlangsung.

Bahkan ia merasa seperti melahirkan dan masuk bukaan 10 sehingga tidak bisa berpikir selain LRT.

LRT adalah jembatan sepanjang 148 meter yang melayang di atas jembatan layang tol dalam kota yang berada di samping Kuningan, Jakarta Selatan.

“Begitu nyambung (jembatan), mereka bilang 'Din, bayi lu lahir ya? Hooh'. Leganya kaya abis melahirkan bayi,” kata perempuan yang akrab dipanggil Dina tersebut saat ditemui Kompas.com di GE Women Talks di Bandung, Kamis (9/1/2020).

Baca juga: Cerita Dina, Wanita Perancang Jembatan LRT Jabodetabek: Ditentang Insinyur Asing hingga Dipuji Jokowi

Perasaan tersebut muncul karena sebelum pembangunan LRT dimulai, Dina mengaku usulannya berseberangan dengan konsultan dari Perancis mengenai pier (tiang jembatan).

“Mereka (konsultan) asing tidak berpikir, Indonesia itu ribet. Urusan pembebasan lahan, macet. Kalau ditutup bakal macet. Saya usulkan hilangkan pier-nya,” imbuhnya.

Kala itu, menurut Dina, konsultan asing mengatakan usulan yang ia ajukan memiliki risiko dan berbahaya.

“Mereka bilang, di dunia aja nggak ada. Masa beraninya bikin di Indonesia. Mereka tidak pernah berkata oke, sampai jembatan itu nyambung,” ungkapnya.

Namun Dina yakin dengan perhitungannya dan ia mendapat dukungan penuh dari komite jembatan di PUPR yang sebagian besar adalah dosennya.

Bahkan untuk mempertanggungjawabkan perhitungan jembatan lengkungnya, Dina harus melalui berbagai sidang.

Baca juga: Sempat Berhenti karena Banjir, LRT Jakarta Beroperasi Normal Kembali

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com