Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pelabuhan Miliaran Rupiah Digunakan Perusahaan Sawit, PT Pelni: Kami Tidak Pernah Bangun Pelabuhan

Kompas.com - 12/01/2020, 12:37 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Sebuah pelabuhan yang pernah memiliki plang bertuliskan 'PT Pelni' di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat tampak terbengkalai.

Pelabuhan Tanjung Bakau senilai miliaran rupiah itu saat ini justru dimanfaatkan perusahaan sawit swasta nasional untuk kepentingan ekspor CPO.

Keberadaan pelabuhan yang beralih fungsi itu diketahui dari hasil kunjungan Ketua DPRD Sulbar Sitti Suraidah Suhardi didampingi anggota DPRD Pasangkayu, Lukman Said, Sabtu (11/1/2020).

Saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, pihak PT Pelni menegaskan, mereka tidak pernah membangun pelabuhan.

"Terkait pemberitaan pembangunan di Sulawesi Barat, perlu kami sampaikan bahwa PT. Pelni (Persero) tidak pernah membangun pelabuhan," ungkap Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT. Pelni (Persero) Yahya Kuncoro saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/1/2020).

PT. Pelni, lanjut Yahya, merupakan BUMN operator transportasi laut.

Baca juga: Pelabuhan Pelni Miliaran Rupiah dari APBN Hanya Digunakan Perusahaan Sawit Swasta

Menjawab tudingan kapal-kapal Pelni tak pernah singgah di pelabuhan tersebut, Yahya menjelaskan singgahnya kapal Pelni didasari aturan.

"Kapal Pelni akan singgah di suatu pelabuhan bila ditugaskan oleh pemerintah atau Kemenhub dengan penetapan suatu trayek yang kontraknya diperbaharui setiap tahun antara Pelni-Kemenhub," terang Yahya.

Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, Ketua DPRD Sulbar Sitti Suraidah Suhardi didampingi anggota DPRD Pasangkayu, Lukman Said melakukan kunjungan ke pelabuhan di Pasangkayu, Sulbar.

Dalam kunjungannya Sitti Suraidah mempertanyakan fungsi pelabuhan yang justru digunakan oleh perusahaan sawit swasta.

“Selama bertahun-tahun tak jelas PAD-nya. Ini pelabuhan Pelni yang dibangun dengan miliaran dana APBN tapi hanya dimanfaatkan salah satu perusahaan swasta yang tidak jelas kontribusi PAD-nya maupun manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitarnya,” kata Sitti Suraidah.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Polewali, Junaedi | Editor : Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com