Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, Ratusan Warga Diungsikan

Kompas.com - 10/01/2020, 09:29 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Tingginya intensitas hujan awal tahun ini memicu pergerakan tanah di dua tempat di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Pergerakan tanah yang pertama terjadi di Kampung Cibadak, RT 002/008, Desa Sukamahi, Kecamatan Haurwangi, Sabtu (4/1/2020) pukul 10.00 WIB. 

Retakan tanah juga terjadi di Kampung Cibolang RT 004/002, Desa Wargaasih, Kecamatan Kadupandak, Rabu (08/01/2020) pukul 18.00 WIB.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Mokh Irfan Sofyan mengatakan, tidak ada korban jiwa dan luka dalam peristiwa tersebut.

Baca juga: Fakta Pergerakan Tanah di Cianjur, Retakan Terus Bertambah dengan Kedalaman Capai 2,5 Meter

 

Namun, satu rumah warga rusak berat dan hektaran sawah dipastikan gagal tanam.

“Selain itu, ratusan warga Kampung Cibadak harus diungsikan karena retakan tanah mengancam perkampungan mereka,” kata Irfan kepada Kompas.com, Jumat (10/1/2020).

Disebutkan, jumlah warga yang telah diungsikan dari perkampungan tersebut hingga saat ini mencapai 182 jiwa, dari 55 kepala keluarga (KK).

"Diungsikan ke rumah-rumah penduduk yang aman, termasuk ke pondok pesantren yang berada tak jauh dari lokasi," ucapnya.

Lebih lanjut dikatakan, untuk pergerakan tanah di Kampung Cibadak, Sukaresmi, terjadi dua garis retakan sepanjang 150 meter, dengan kedalaman 2 hingga 2,5 meter dan lebar atau celah retakannya antara 35-50 sentimeter.

Sementara di Kampung Cibolang, Kadupandak, retakannya sepanjang 200 meter dengan kedalaman 50 sentimeter dan lebar atau celah tanah sekitar 2 meter. 

“Hanya satu garis retakan, namun celahnya cukup besar, sehingga dipastikan lahan sawah gagal tanam,” kata Irfan.

Irfan menyebutkan, pergerakan tanah di dua tempat yang berbeda itu terjadi di atas areal pesawahan.

Saat ini, pihaknya telah menerjunkan retana (relawan tanggap bencana) ke dua lokasi tersebut.

Petugas BPBD siaga

Selain melakukan asesemen, retana BPBD juga disiagakan 24 jam di masing-masing lokasi guna memantau kondisi tanah, termasuk aktivitas warga.

“Kita juga telah mengajukan permohonan kajian ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Namun, informasinya, mereka baru akan turun 16 Januari nanti,” ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com