Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum: Penangkapan Sudarto Berbahaya Bagi Kebebasan Beragama

Kompas.com - 08/01/2020, 12:44 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Penangkapan aktivis Setara, Sudarto, dinilai sangat berbahaya bagi perkembangan demokrasi dalam isu-isu kebebasan beragama dan berkeyakinan.

Hal itu disampaikan kuasa hukum Sudarto, Wendra Rona Putra, dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Rabu (8/1/2020). 

Sudarto merupakan tersangka dugaan ujaran kebencian pelarangan perayaan Natal di Sumatera Barat (Sumbar). 

"Ini sangat berbahaya bagi perkembangan demokrasi kedepan terlebih dalam isu-isu kebebasan beragama dan berkeyakinan," kata Wendra kepada Kompas.com, Rabu (8/1/2020) di kantor LBH Padang.

Baca juga: Posting Pelarangan Natal di Dharmasraya, Sudarto Terancam Dipenjara 6 Tahun

Pasal karet UU ITE

Menurut Wendra Rona Putra, penangkapan terhadap Sudarto merupakan salah satu bentuk pembungkaman demokrasi di Indonesia.

Pemakaian pasal-pasal karet dalam Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Eletronik terus dilakukan oleh negara untuk membungkam suara-suara kritis dalam menyuarakan hak-hak masyarakat yang ditindas dan dikucilkan untuk menjalankan agama yang dipercayai.

Penangkapan Sudarto pada Selasa (7/1/2020), menurut Wendra ditengarai akibat kritikan terkait dugaan pelarangan ibadah Natal di Nagari Sikabau, Kabupaten Dharmasraya.

Kasus pelarangan perayaan Natal di Nagari Sikabau atas balasan surat Pemberitahuan dari Pemerintahan Nagari Sikabau yang berisi bahwa pemerintahan nagari merasa keberatan/tidak memberikan izin pelaksanaan kegiatan Ibadah Natal dan Tahun Baru 2020  untuk melakukan ibadah yang bersifat terbuka dan berskala Jama’ah yang banyak.

"Dalam surat balasan tersebut, jika umat kristiani di Nagari Sikabau yang ingin melaksanakan ibadah Natal agar dilaksanakan secara individual di rumah masing-masing," kata Wendra.

Untuk itu, menurut Wendra, pihaknya bersama Koalisi Pembela HAM Sumbar mengecam tindakan Polda Sumatera Barat (Polda Sumbar) yang diduga melakukan kriminalisasi terhadap Sudarto.

"Kami mendesak Sudarto untuk dibebaskan sekarang juga," kata Wendra.

Baca juga: Tangkap Sudarto Terkait Larangan Natal di Dharmasraya, Polisi Amankan Ponsel dan Laptop

Postingan pelarangan Natal 

Sebelumnya diberitakan, aktivis Pusat Studi Antar Komunitas (Pusaka) Padang, Sudarto, ditangkap Polda Sumbar, Selasa (7/1/2019), dengan kasus ujaran kebencian terkait pelarangan perayaan natal di Kabupaten Dharmasraya dan Sinjunjung, Sumatera Barat.

Penangkapan Sudarto terkait postingan soal pelarangan melaksanakan ibadah Natal umat kristiani di Dharmasraya.

Postingannya diduga mengandung unsur kebencian yang dilakukan tersangka di media sosial mengenai pelarangan pelaksanaan kegiatan ibadah Natal di wilayah Kenagarian Sikabau, Kabupaten Dharmasraya.

Namun, setelah dicek, semuanya aman, damai, dan nyaman.

Baca juga: Sudarto Jadi Tersangka Kasus Postingan soal Pelarangan Natal di Dharmasraya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com