Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Hakim PN Medan Tewas Setelah Dibekap Pelaku dengan Seprai agar Tidak Teriak

Kompas.com - 08/01/2020, 10:41 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Setelah berhasil menangkap tiga terduga pelaku pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan Jamaluddin (55), penyidik Polrestabes Medan pun menggelar pra-rekonstruksi di rumah korban yang berada di Jalan Aswad, Perumahan Royal Monaco, Medan, Selasa (7/1/2020).

Tiga pelaku yang diamankan polisi satu di antaranya adalah istri hakim Jamaluddin, berinisial ZH, sedangkan dua lainnya adalah orang yang disuruh ZH untuk membunuh korban yakni JB dan R.

"Mereka diamankan dari lokasi yang berbeda oleh tim gabungan Jatanras Krimum Polda Sumut," kata Dirkrimum Polda Sumut Kombes Pol Andi Rian, Selasa (7/1/2020), dikutip dari Tribun-Medan.com.

Baca juga: Tiga Pelaku Pembunuh Hakim PN Medan Ditangkap di Lokasi Berbeda

Sementara itu, SR, salah satu keluarga hakim Jamaluddin yang mengaku melihat langsung seluruh adegan tersebut, mengatakan, pra-rekonstruksi tersebut langsung diperagakan dua pelaku, yakni JB dan R.

Sementara itu, ZH tidak dihadirkan meski ikut ke lokasi saat polisi menggelar pra-rekonstruksi dan hanya berada di dalam mobil.

"Istrinya (ZH) di dalam mobil tidak turun, dia takut karena ada kami. Kita memang lihat di dalam mobil," tutur SR saat ditemui di depan rumah Hakim Jamaluddin, Selasa, dikutip dari Tribun-Medan.com

Baca juga: Polri: Istri Hakim PN Medan Suruh 2 Orang untuk Bunuh Suaminya

Ia mengungkapkan, ada 27 adegan yang diperagakan oleh pelaku pembunuhan Hakim PN Medan tersebut.

SR mengungkapkan bahwa Hakim Jamaluddin dihabisi di lantai dua rumahnya.

"Rekonstruksi orang dua (pelaku) itu tadi, kami lihatnya di atas tadi, dibunuhnya di atas. Yang di luar aja kami lihat, di atas tidak dapat dilihat. Jadi total ada 27 adegan, di mana mayatnya diganti sama polisi," jelasnya.

Baca juga: Polisi: Sang Istri Jadi Otak Pembunuhan Hakim PN Medan

Sambungnya, Hakim Jamaluddin tewas setelah dibekap pelaku dengan menggunakan seprai tempat tidur.

"Yang diambil serbetnya tadi itu untuk membunuh Pak Jamal, dibekap di lehernya pakai kain biar tidak bisa teriak," ujarnya.

Lebih lanjut SR menyebutkan, peran dari ZH dalam pra-rekonstruksi tersebut adalah membukakan pintu gerbang rumah dan pintu mobil.

"Waktu ditanya sama JB sama R, siapa yang buka pintu, mereka jawab ZH yang buka pintu mobil. Jadi ZH yang buka pintu rumah dan pintu mobil," ungkapnya.

 

Artikel ini telah tayang di Triibun-Medan.com dengan judul TERUNGKAP Saat Prarekonstruksi, Hakim Jamaluddin Dibekap Pakai Pakai Sprei Agar Tidak Bisa Teriak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com