KOMPAS.com - Kasus meninggalnya Nor Effendi (47), seorang Anak Buah Kapal (ABK) yang terjadi pada Jumat (4/1/2020) kini diusut oleh kepolisian.
Polisi melakukan penyelidikan terhadap kasus itu, setelah mendapatkan laporan dari pihak keluarga korban.
Pasalnya, pihak keluarga menemukan adanya kejanggalan terhadap penyebab kematian Nor Effendi di atas Kapal Motor (KM) Awu milik PT Pelni (Persero).
Sebab, di sejumlah bagian tubuhnya ditemukan luka yang dianggap tak biasa.
Berikut ini fakta selengkapnya:
Pihak keluarga menemukan adanya kejanggalan terhadap kematian Nor Effendi.
Sebab, pada sejumlah bagian tubuhnya ditemukan luka yang tidak biasa.
"Ada bekas luka di kepala, di bagian mulut dan seperti bekas jeratan di leher," kata Heru Sugiarto, adik Nor Effendi, di Surabaya, Selasa (7/1/2020).
Kecurigaan keluarga lainnya, selama ini korban juga diketahui tidak memiliki riwayat penyakit.
Karena itu, pihak keluarga terkejut ketika mendapatkan kabar Nor Effendi meninggal dunia di atas kapal saat dalam perjalanan dari Teluk Kumai, Kalimantan Tengah, menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.
Baca juga: ABK KM Awu Tewas di Kapal, Diduga Dibunuh
Karena adanya kejanggalan terhadap kematian korban, pihak keluarga akhirnya melakukan visum di Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya.
Dari hasil visum yang diperoleh pihak rumah sakit, penyebab korban meninggal dunia bukan karena penyakit.
Karena itu, dugaan keluarga korban semakin menguat jika kematian Nor Effendi tidak wajar.
"Setelah saya melihat jenazah kakak saya, langsung saya putuskan membuat laporan ke polisi," ujar dia.
Baca juga: ABK KM Awu Tewas di Kapal, 2 ABK Lain Bakal Diperiksa