Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Pria di Tol Kebomas Gresik, Korban Diduga Dibunuh 5 Jam Sebelum Ditemukan

Kompas.com - 07/01/2020, 19:38 WIB
Hamzah Arfah,
Khairina

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Pihak kepolisian akhirnya berhasil mengungkap identitas mayat berjenis kelamin laki-laki di selokan Tol Kebomas mengarah ke arah Romokalisari, tepatnya di KM 16.400/B, yang ditemukan pada 28 Desember 2019 lalu.

Mayat yang ditemukan tanpa identitas ini, kemudian berhasil diketahui bernama Makmulla alias Muhammad Mulla. Tanggal lahir 28 Juni 1986, warga Kabupaten Sampang, Madura, dengan pekerjaan diketahui sebagai petani.

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan hasil otopsi, pihak kepolisian menyimpulkan jika korban merupakan korban pembunuhan.

Baca juga: Terungkap, Ini Identitas Mayat yang Ditemukan di Tol Kebomas, Gresik

Dugaan pembunuhan menguat usai ditemukan luka dan tali yang melilit di leher korban.

"Estimasi kematian sekitar lima jam ke belakang, kurang-lebih jam satu atau dua pagi (dini hari)," ujar Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo kepada awak media di depan kamar jenazah RSUD Ibnu Sina, Selasa (7/1/2020).

Polisi sempat kesulitan dalam mengungkap identitas korban, lantaran pada saat dilakukan proses sidik jari, identitas juga belum dapat diketahui karena korban belum melakukan perekaman e-KTP.

Namun, polisi tidak habis akal dan kemudian menyebar informasi penemuan mayat melalui media massa dan juga media sosial, hingga akhirnya ada pihak keluarga yang mengenali korban dan kemudian menghubungi aparat keamanan.

"Kebetulan (korban) memiliki ciri-ciri khusus, sehingga keluarga ataupun masyarakat yang mengetahui bisa memastikan, jika yang bersangkutan adalah Makmulla," ucap Kusworo.

"Ciri khususnya ada tahi lalat, dan ada bekas luka di lengan kanan sebanyak 10 jahitan," terangnya.

Baca juga: Polisi Sebut Mayat Pria di Tol Kebomas Bukan Warga Gresik

Ketika disinggung mengenai apakah korban dihabisi lebih dari satu pelaku, polisi masih enggan berspekulasi.

Kusworo mengatakan, supaya awak media sabar menunggu hasil proses penyelidikan yang sedang dilakukan oleh pihaknya.

"Kita belum bisa berasumsi seperti itu, tergantung nanti hasil penyelidikan sejauh mana, yang mana teknis penyelidikan berkaitan dengan mencari pelaku belum dapat kami sampaikan di media," kata dia.

"Sebelum kami dapatkan keterangan tersangka yang hari ini sedang kami lakukan pengejaran, kami belum bisa menceritakan motifnya apa," tutup Kusworo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com