MALANG, KOMPAS.com - Masih ingat dengan Brigadir Kepala (Bripka) Seladi, si polisi jujur yang pernah bertugas di Polres Malang Kota?
Saat ini, polisi yang pensiun pada Februari 2017 itu kedatangan sebanyak 30 siswa dari kelas 11 Sekolah Menengah Atas (SMA) Kolese de Britto Yogyakarta.
Para siswa itu belajar tentang kejujuran dan kesederhanaan Seladi yang menjadi pemulung sampah.
Hal itu dilakukan Seladi untuk menopang biaya hidupnya, meski merupakan anggota polisi yang bertugas di Satpas Polres Malang Kota, Jawa Timur.
"Yang bisa dipetik dari Beliau (Seladi), tidak banyak mengeluh dan bekerja sekuat tenaga," kata Brian Reynard (16) salah satu siswa kelas 11 SMA Kolese de Britto Yogyakarta, Selasa (7/1/2020).
Baca juga: Beginilah Kejujuran Seorang Polisi Seladi
Para siswa itu tiba di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Lowokdoro, Kota Malang pada Senin kemarin.
TPA tersebut merupakan tempat Seladi memulung sampah.
Para siswa tersebut akan berada di TPA itu sampai Jumat mendatang.
"Kita belajar bahwa sebenarnya masih banyak sahabat-sahabat kita yang lebih membutuhkan kita. Belajar tidak egois. Belajar hidup sederhana. Tidak banyak minta juga," kata Brian.
Selama berada di TPA Lowokdoro Kota Malang, para siswa tinggal di gubuk kecil yang ada di dalam TPA tersebut.
Gubuk itu biasanya dipakai oleh para pemulung.
Seladi tidak menyangka dirinya dipercaya untuk mendidik para siswa tersebut.
Baca juga: Dapat Penghargaan sebagai Polisi Jujur, Bripka Seladi Tetap Jadi Pemulung
Seladi mengatakan, para siswa itu dititipkan kepadanya, supaya mampu merasakan kehidupan rakyat kecil.
"Siswa dititipkan dan dididik di sini supaya dia itu menyelami tentang kehidupan rakyat kecil. Belajar menjadi rakyat kecil. Belajar kejujuran, kesederhanaan," kata Seladi.
Menurut dia, model pembelajaran seperti itu bisa melatih mental para siswa.