Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Perlu Tunggu Pemerintah, Warga 3 Dusun di Kulon Progo Gotong Royong Bangun Tanggul Antisipasi Banjir Bandang

Kompas.com - 07/01/2020, 14:21 WIB
Dani Julius Zebua,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Ratusan laki-laki dari beberapa dusun di Kulon Progo gotong royong membangun tanggul di sebuah tikungan Sungai Serang yang masuk kawasan Dusun Kuncen, Desa Bendungan, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (7/1/2020).

Mereka membangun dua titik tanggul sepanjang 100 meter dengan karung pasir. Tebalnya sekitar 2 meter.

Ketua RT 007 Kuncen, Firmansyah mengungkapkan, warga berupaya mengantisipasi melubernya air sungai akibat naiknya debit air semasa awal musim hujan ini.

Air sungai bisa menjebol tanggul yang dari tahun ke tahun makin tipis karena erosi.

"Kami bangun banket ini untuk mengantisipasi banjir biar tidak meluap ke sana (permukiman). Bisa masuk ke permukiman yang jaraknya hanya 10 meter dari tanggul," kata Firmansyah di lokasi pembangunan, Selasa.

Baca juga: Enam Hari Pasca-Banjir dan Longsor di Tiga Provinsi, 67 Korban Meninggal dan 1 Orang Hilang

Pembangunan dikerjakan secara swadaya oleh warga, baik pengadaan pasir, karung, kayu, bambu, hingga pengerjaannya.

Mereka mengerahkan sekop, angkong, dan peralatan seadanya seperti pacul, sabit dan balok untuk membangun tanggul.

Warga mengerjakannya sejak kemarin, diawali dengan mendatangkan pasir lantas memasukkan pasir ke karung.

Tikungan Sungai Serang di Kuncen dianggap rawan sejak runtuhnya bronjong sepanjang 350-an meter berupa tanggul buatan dari pemadatan batu diikat kawat baja.

Bronjong telah runtuh beberapa tahun silam. Akibatnya, tanah terus terkikis. Dinding sungai terus melebar bahkan lebih dari 50 meter.

"Di bronjong kira-kira sebelum tahun 2010, tapi tidak tahan lama dan runtuh karena air besar," kata Firmansyah.

Kini, debit sungai terus naik, apalagi akibat hujan deras Senin malam.

Warga segera turun tangan bekerja memperkuat tanggul untuk menjaga permukiman padat penduduk di baliknya.

Warga yang datang tidak hanya dari Kuncen, tapi dua dusun tetangga.

Warga Dusun Sanggrahan Lor, Heriawan mengungkapkan, jika tanggul jebol maka bisa berdampak pada tiga dusun di balik tanggul.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com