Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Pangkal Pinang Keluhkan Pendangkalan Pelabuhan, Belasan Kapal Harus Antre Tiap Hari

Kompas.com - 07/01/2020, 14:13 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Belasan kapal ukuran besar di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung harus mengantre setiap harinya karena pendangkalan dan sedimentasi.

Pemerintah daerah berharap rencana pembangunan pelabuhan baru segera direalisasikan.

"Rata-rata sebanyak 16 sampai 18 kapal antre untuk masuk pelabuhan. Karena pendangkalan dan harus menunggu pasang surut air laut," kata Wali Kota Pangkal Pinang Maulan Aklil saat pertemuan dengan tim DPD RI di Balaikota, Selasa (7/1/2020).

Selain faktor air laut, operasional kapal sempat tersendat karena sistem hidrolik jembatan yang rusak.

Sehingga akhirnya diputuskan Jembatan Emas di pintuk masuk pelabuhan selalu dalam posisi terbuka.

Baca juga: Hujan Disertai Angin Kencang di Pangkal Pinang, Pagar Rumah Sakit Ambruk

Akan bangun pelabuhan baru

Imbasnya, jembatan ikon wisata itu tak lagi bisa dilintasi kendaraan dari Pangkal Pinang ke Sungailiat maupun sebaliknya.

"Jadi kami memutuskan untuk mulai pembangunan pelabuhan baru di pintu muara. Jadi tidak perlu lagi lewat di bawah jembatan," ujar Molen, sapaan wali kota.

Pemerintah daerah pun mengalokasikan anggaran Detail Engineering Design (DED) senilai Rp 500 juta.

Selanjutnya pembangunan fisik diharapkan disuplai pendanaan pusat.

"Tanpa dukungan semua pihak termasuk DPD, pembangunan ini tidak akan terlaksana," ucap dia.

Baca juga: Banjir Rendam Ratusan Rumah dan Pusat Kota Pangkal Pinang

Usul rancangan UU daerah soal kelautan

Ketua DPD RI AA Lanyalla Mahmud Matalitti mengatakan, pihaknya akan mendorong pembangunan sektor kelautan.

Untuk itu sedang diusulkan rancangan undang-undang daerah kepulauan.

"Jadi nantinya pembangunan ini bisa terlaksana. Bagaimana Bangka Belitung tidak tergantung lagi pada tambang," kata Lanyalla.

Menurut Lanyalla, program pembangunan di Kepulauan Bangka Belitung bisa bergerak cepat dengan didukung empat senator daerah setempat yang bertindak sebagai "striker" ke pemerintah pusat.

Baca juga: Sebanyak 437,5 Kilogram Sosis Disita di Pangkal Pinang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com