Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebak Darurat Banjir...

Kompas.com - 04/01/2020, 11:11 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Rabu (1/1/2020), banjir bandang menerjang lima kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten, yakni Cipans, Lebakgedong, Curugbitung, Maja, dan Sajira.

Sebelum banjir bandang, hujan deras mengguyur Banten dan sekitarnya sejak Selasa (31/12/2019) yang menyebabkan Sungai Ciberang yang berhulu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak meluap.

Banjir bandang tersebut menyebabkan sejumlah jembatan putus, salah satunya jembatan utama yang menghubungkan tiga kecamatan.

Banjir bandang juga menghanyutkan sejumlah rumah dan pondok pesantren di bantaran sungai.

Baca juga: Update BNPB: 46 Orang Tewas akibat Banjir di Jakarta dan Lebak

Dari data Kecamatan Sajira, setidaknya ada tujuh jembatan yang putus di Kecamatan Sajira yang menghubungkan antardesa dan jalan ke kecamatan lain.

"Enam jembatan gantung, satu jembatan utama, warga dari Kecamatan Sajira, Muncang dan Sobang tidak bisa melintas," kata Rahmat saat ditemui di Kantor Kecamatan Sajira, Rabu (1/1/2020).

Akibat banjir bandang, ribuan warga mengungsi di beberapa titik di enam kecamatan di Kabupaten Lebak.

Umumnya mereka mengungsi di sekolah, tempat ibadah, hingga kantor kepala desa setempat.

Baca juga: Titik Banjir Jabodetabek dan Lebak Capai 182 Titik, Terbanyak di Bekasi

"Masih ada ribuan warga di sana yang bertahan, sulit dievakuasi. Kami relawan ke sana menggunakan perahu karet, berjibaku dengan debit air sungai yang masih deras," kata Ucu Jahroni, relawan sekaligus warga setempat, saat ditemui di Kantor Kecamatan Sajira, Kamis (2/1/2020).

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menyebut setidaknya tiga orang dilaporkan meninggal akibat banjir tersebut.

Sementara data terbaru dari Polda Banten ada 8 korban yang dinyatakan hilang. Dua orang diduga terseret arus dan enam lainnya diperkirakan tertimbun longsoran.

Saat ini, pihaknya terus mendata korban, baik yang meninggal maupun hilang.

Baca juga: Fakta Baru Banjir Bandang di Lebak, Ditetapkan sebagai KLB Provinsi hingga Gubernur Banten Buka Posko Kesehatan

Dampak banjir yang disebabkan oleh proyek kereta api cepat di Kampung Lebaksari, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Banjir terjadi karena aliran Sungai Ciburandul dibelokkan untuk kepentingan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.KOMPAS.COM/PUTRA PRIMA PERDANA Dampak banjir yang disebabkan oleh proyek kereta api cepat di Kampung Lebaksari, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Banjir terjadi karena aliran Sungai Ciburandul dibelokkan untuk kepentingan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.
Bupati Lebak menyebut, bencana banjir bandang pada awal 2020 merupakan yang paling parah yang terjadi selama ini.

"Paling besar dari bencana yang kita alami. Jembatan gantung, jembatan biasa ada tiga yang putus. Sejumlah desa terisolir tidak bisa dilalui, jalan longsor dan ambles," katanya.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya fokus mengevakuasi warga yang terdampak, sebagian besar berada di bantaran sungai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com