Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Natuna: Jeritan Nelayan, Kapal Vietnam Ditangkap hingga Para Menteri Bertemu

Kompas.com - 03/01/2020, 19:19 WIB
Pythag Kurniati

Editor


KOMPAS.com- Kapal Ikan Asing (KIA) kembali marak menerobos perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Sejumlah nelayan Natuna merasa cemas lantaran sering bersinggunggan dengan kapal-kapal asing tersebut.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengeklaim telah menangkap tiga kapal asing Vietnam. Namun masih ada kapal China yang menerobos wilayah Natuna.

Jeritan nelayan

Ilustrasi NelayanKOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Ilustrasi Nelayan

Ketua Nelayan Kabupaten Natuna, Herman mengaku, KIA kerap masuk dan mencuri ikan di perairan Natuna.

Biasanya KIA merambah titik koordinat 108 hingga 109 atau sebelah utara hingga timur pulau Laut.

“Rata-rata KIA asal Vietnam dan China, masuknya ke sana (titik koordinat 108 hingga 109 atau sebelah utara hingga timur pulau Laut),” katanya, selasa (31/12/2019).

Herman mengaku, koordinat 109 dan 109 memang bersinggungan langsung dengan laut Tiongkok.

Baca juga: Cegah Kapal Asing Merajalela, Bakamla Tambah Personil di Perairan Natuna

Penjaga pantai (coast guard) China kerap melakukan pengusiran terhadap nelayan Indonesia agar tak mencari ikan di wilayah itu.

Menurutnya, arogansi sering dilakukan oleh nelayan asing Vietnam maupun China kepada nelayan Natuna.

Salah satunya lantaran ukuran KIA Vietnam dan China jauh lebih besar.

“KIA Vietnam dan Tiongkok rata-rata di atas 30 GT, sementara Natuna hanya 7 sampai 10 GT itu pun jarang-jarang, karena kebanyakan kapal Natuna kecil-kecil, sehingga kalau ditabrak atau disenggol, kapal Natuna bisa terbalik dan tenggelam,” paparnya.

Baca juga: Soal Natuna, Menlu Retno Minta China Patuhi Wilayah ZEE Sesuai UNCLOS 1982

Menyingkir saat bertemu KIA

Ilustrasi nelayanKOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Ilustrasi nelayan

Bupati Natuna Hamid meminta para nelayan Natuna mengindar saat bersinggungan dengan KIA.

Sebab, para nelayan terganjal keterbatasan alat navigasi, misalnya radio.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com