Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Ogan Ilir Mengaku Melihat Harimau di Kebun Jeruknya

Kompas.com - 03/01/2020, 17:43 WIB
Amriza Nursatria,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

INDRALAYA, KOMPAS.com - Keberadaan hewan buas jenis harimau yang beberapa waktu ini muncul dan memakan korban jiwa di daerah Pagaralam, Lahat dan Muara Enim Sumatera Selatan, dua hari ini kabarnya mulai terlihat di Ogan Ilir, tepatnya di Desa Serikembang Kecamatan Muara Kuang.

Kepala Desa Serikembang Badarudin yang dikonfirmasi via telepon  Kamis (2/1/2020) mengatakan, keberadaan harimau itu pertama terlihat pada hari Selasa malam (31/12/2019) di kebun jeruk milik Ustad Mukminin.

Saat itu jelas Badarudin, Ustad Mukminin bersama istrinya sedang sedang berada di pondok kebun jeruk miliknya.

Ketika istrinya menyenter ke luar ke arah kebun jeruk milik mereka menggunakan lampu senter, ia melihat seekor harimau yang masih kecil sedang duduk di tanah tertelungkup.

Oleh istrinya kebedaraan harimau itu diceritakan ke suaminya Ustad Mukminin.

Baca juga: Konflik Harimau Vs Manusia di Sumsel, Gubernur Minta Harimau Ditangkap

Malam berikutnya, Rabu (1/1/2020) jelas Badarudin, Ustad Mukminin pergi sendiri ke kebun miliknya. Malam itu giliran Ustad Mukminin yang melihat keberadaan harimau itu, namun kali ini ukurannya lebih besar seperti kambing dewasa berjumlah dua ekor.

“Esoknya Ustad Mukminin langsung melapor ke saya,” jelas Badarudin

Badarudin sendiri sudah melapokan persoalan itu ke Camat Muara Kuang. Ia juga sudah menghimbau warganya untuk lebih berhati-hati saat ke kebun.

“Sudah saya laporkan ke camat, saya juga mengimbau warga lebih berhati-hati dan banyak berdoa meminta dijauhkan dari balak,” katanya. 

Baca juga: Korban Konflik Harimau dan Manusia Terus Bertambah, BKSDA Pasang 55 Kamera Trap dan Perangkap

Camat lapor ke polisi dan TNI

Camat Muara Kuang Hendri yang dikonfirmasi via telepon mengaku sudah mendapat laporan dari Kepala Desa Srikembang soal warganya yang mengaku melihat keberadaan hewan buas harimau.

Untuk itu Hendri sudah meminta kepada seluruh kepala desa di Kecamatan Muara Kuang untuk meminta warganya berhati-hati dan tidak sendirian saat ke kebun.

“Ya saya sudah dapat laporan dari Kades Serikembang, saya sudah mengingatkan warga melalui kepala desa untuk lebih waspada dan berhati-hati saat beraktivitas ke kebun dan jangan sendirian,” terangnya

Hendri juga sudah melaporkan ke kapolsek dan danramil setempat terkait keberadaan harimau di kecamatan mereka.

“Sudah saya laporkan ke kapolsek dan danramil, besok akan kita adakan rapat untuk membahas soal itu,” tambahnya.

Baca juga: Pantau Harimau Berkeliaran di Dekat Permukiman Warga, BKSDA Pasang Kamera Penjebak

Jangan sampai ada korban

Sementara anggota DPRD Ogan Ilir Rahmadi Djakfar meminta pihak terkait untuk segera bertindak dengan adamya laporan warga yang melihat keberadaan hewan buas seperti harimau di wilayah Ogan Ilir.

“Jangan sampai keburu ada korban, saya minta pihak Pemerintah Daerah Ogan Ilir dan pihak BKSDA Sumsel segera mengambil langkah untuk mengatasi keberadaan hewan buas itu,” katanya

Rahmadi Djakfar menduga munculnya hewan buas harimau ke perkampungan warga karena habitatnya sudah rusak dan berbagai jenis hewan yang menjadi makanannya sudah berkurang.

“Akibatnya mereka mencari makanan keluar habitatnya, inilah yang dapat membahayakan warga yang kampungnya di datangi hewan buas tersebut,” pungkasnya. 

Baca juga: Cerita Katemin Lolos dari Serangan Harimau Setelah Saling Berhadapan, Ini yang Diucapkannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com