KOMPAS.com - Baru sekitar enam bulan dibangun, pagar tembok di Puskesmas Waigete, Desa Egon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT telah roboh.
Belum diketahui pasti penyebab robohnya pagar itu. Namun, kejadian itu cukup menjadi perhatian warga.
Pasalnya, alokasi anggaran yang digunakan untuk membangun pagar tersebut sedikitnya menghabiskan Rp 4,2 miliar.
Mengetahui pagar tersebut roboh, Bupati Kabupaten Sikka, NTT, Fransiskus Roberto Diogo juga dikabarkan melakukan inspeksi di lapangan, dan marah terhadap pengawas proyek pembangunan.
Berikut ini fakta selengkapnya:
Proyek pembangunan pagar tembok di Puskesmas Waigete, Desa Egon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT resmi mulai dikontrakan pada 12 Juli 2019.
Alokasi anggaran untuk pengerjaan pagar tembok tersebut sedikitnya mencapai angka Rp 4,2 miliar.
Adapun anggaran yang digunakan berasal dari dana alokasi khusus (DAK).
Pagar tembok itu masuk dalam paket pembangunan ruang rawan jalan Puskesmas Waigete.
Baca juga: Baru 6 Bulan, Pagar Puskesmas Senilai Rp 4 Miliar di Sikka, NTT, Roboh
Dari pantauan Kompas.com, ditemukan ada kejanggalan dalam konstruksi yang ada di pagar tembok tersebut.
Pasalnya, kedalaman pondasi pagar tidak lebih dari 20 centimeter.
"Pas kalau pagar tembok ini jebol, memang kerja asal jadi. Kerjanya asal cepat selesai dan dapat uang. Kualitas mereka tidak perhatikan," ujar Nong Marsel, warga Desa Egon kepada Kompas.com, Senin (30/12/2019).
Sementara itu, Kepala Desa Egon, Florianus Anjelinus mengaku belum bisa memastikan penyebab robohnya pagar tembok itu. Namun, selain konstruksi juga diduga karena diterjang banjir.