Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/12/2019, 14:36 WIB
Labib Zamani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberikan layanan kesehatan secara cuma-cuma alias gratis yang beroperasi 24 jam kepada pengguna jasa kereta api di Stasiun Solo Balapan Solo, Jawa Tengah, Selasa (31/12/2019).

Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto mengatakan, layanan kesehatan yang diberikan ini bersifat mobile di tiga stasiun besar di wilayah Daop 6 Yogyakarta, yakni Stasiun Solo Balapan, Stasiun Tugu, dan Stasiun Lempuyangan.

Para penumpang yang memiliki riwayat penyakit ringan, lanjut Eko sebelum berangkat atau meninggalkan stasiun bisa mengecek kesehatannya terlebih dahulu ke pos layanan kesehatan tersebut.

"Kalau sakit ringan bawa ke pos pelayanan kesehatan. Kalau bisa ditangani, kita tangani.Kalau nanti sampai patah tulang, atau membutuhkan perawatan lebih intens dibawa ke rumah sakit," kata Eko, Selasa.

Baca juga: Antsipasi Listrik Padam, PT KAI Daop 6 Yogya Siaga Genset di Stasiun

Jadi layanan rutin

Pelayanan kesehatan di stasiun ini tidak hanya dilaksanakan pada saat Natal maupun menjelang tahun baru. Tetapi, dilaksanakan seterusnya.

Eko juga mengatakan, pelayanan kesehatan juga sudah dilakukan sejak lama. Hanya saja masyarakat atau penumpang enggak memanfaatkan layanan kesehatan karena takut disuruh untuk membayar.

"Ini gratis. Tapi penumpang sungkan disangka suruh bayar. Jadi takut mereka cek kesehatan," ujarnya.

Oleh karena itu, untuk mendekatkan kepada penumpang supaya menggunakan layanan kesehatan tersebut pihaknya melakukan jemput bola dengan menawarkan kepada penumpang kereta api.

"Misalnya di kereta api relasi Madiun sampai Jakarta. Di tengah perjalanan di Sragen tiba-tiba ada penumpang yang sakit langsung telpon ke Daop 6. Nanti petugas dari Daop 6 langsung masuk kereta memberikan tindakan," kata dia.

Baca juga: Lebaran 2019, PT KAI Daop 6 Tambah 8 Kereta ke Bandung, Jakarta dan Surabaya

Layanan bersifat umum

Dokter dan Manager Kesehatan PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Christoffel Marantau menambahkan, pemeriksaan kesehatan yang diberikan adalah bersifat umum. Seperti tekanan  darah, pemeriksaan nadi dan lainnya.

"Kebanyakan yang ditemukan penumpang menderita penyakit tekanan darah dan asam urat," ungkapnya.

Dia mengatakan, apabila ditemukan ada penumpang yang mempunyai penyakit serius dan harus mendapatkan perawatan intensif maka akan diarahkan untuk konsultasi ke faskes terdekat.

"Nanti penumpang yang perlu mendapat penanganan serius ada dokter yang mengarahkan penumpang konsultasi ke faskes terdekat," kata dia.

Baca juga: KAI Daop 6 Yogyakarta Terjunkan Petugas Ronda Amankan Daerah Rawan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com