Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kisah Warga Kampar Bertahan di Tengah Kepungan Banjir: Panen Sawit demi Sesuap Nasi hingga Berperahu Selamatkan 7 Kambing

Kompas.com - 30/12/2019, 05:30 WIB
Pythag Kurniati

Editor


KOMPAS- Lebih dari dua pekan banjir menerjang Kabupaten Kampar, Riau.

Warga di wilayah paling hilir Sungai Kampar bahkan telah 21 hari bertahan menghadapi kepungan banjir.

Pada Minggu (29/12/2019) dua desa terisolasi akibat genangan banjir yang masih tinggi. Ratusan rumah di desa tersebut tergenang air hingga ketinggian 50 sentimeter hingga satu meter.

Dua desa tersebut adalah Desa Lubuk Siam dan Desa Tanjung Balam. Dua desa itu terisolasi lantaran akses jalan menuju desa terputus oleh genangan banjir.

Selain dua desa yang terisolasi, Kompas.com merangkum kisah warga bertahan dikepung banjir di Kampar selama lebih dari dua pekan lamanya:

Baca juga: 2 Desa di Kampar Terisolasi Akibat Akses Jalan Tergenang Banjir

1. Ratusan warga terjangkit penyakit

Warga mendayung sampan di lokasi banjir yang merendam akses jalan penghubung desa di Desa Tanjung Balam, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Minggu (29/12/2019).KOMPAS.COM/IDON Warga mendayung sampan di lokasi banjir yang merendam akses jalan penghubung desa di Desa Tanjung Balam, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Minggu (29/12/2019).

Berhari-hari menghadapi banjir membuat daya tahan tubuh warga memburuk.

Sejumlah warga di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, Riau terjangkit gatal-gatal, diare dan cacar air.

Penyakit tersebut menyerang anak-anak hingga orangtua.

Sebelum didirikan posko kesehatan di kantor Desa Buluh Cina, warga yang sakit harus naik perahu sewa dan menyebrang ke kantor desa lain.

Sekretaris Desa Buluh Cina Rusdianto mengatakan, posko kesehatan dibuka pada 11 Desember.

"Sampai hari ini, Jumat (27/12/2019), tercatat sebanyak 191 warga yang terkena penyakit," kata Rusdianto.

Baca juga: 191 Warga Terdampak Penyakit akibat Banjir di Kampar Riau

2. Panen sawit di tengah banjir demi sesuap nasi

Husin (52), menjual sawit yang berhasil ia panen di tengah banjir yang melanda satu hektar kebunnya di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (20/12/2019).KOMPAS.COM/IDON Husin (52), menjual sawit yang berhasil ia panen di tengah banjir yang melanda satu hektar kebunnya di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (20/12/2019).

Warga Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak, Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Husin tidak dapat bekerja akibat banjir setinggi dada yang merendam wilayahnya.

Padahal untuk bertahan, Husin dan keluarganya membutuhkan makanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com