Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumur Minyak Tua Semburkan Lumpur dan Minyak, Dibuat 3 Kubangan Agar Tak Cemari Lingkungan

Kompas.com - 28/12/2019, 09:37 WIB
Hamzah Arfah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Sumur minyak tua yang ditengarai peninggalan zaman kolonial Belanda, di lahan milik Nanang Zamroni di Desa Sekarkurung, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur,sempat kembali menyemburkan material menyerupai campuran lumpur, air, dan minyak, Kamis (26/12/2019) malam.

Mendapati hal tersebut, pemilik lahan dan pemerintah desa setempat akhirnya berkoordinasi dengan beberapa pihak.

Salah satunya, SKK Migas dalam hal ini PT Pertamina Hulu Energi (PHE), yang juga sempat membantu dalam kejadian semburan sebelumnya.

"Dalam hal ini, kita sifatnya membantu saja, sama seperti pada kejadian sebelumnya," ujar Daniel Surbakti, selaku Humas PHE Tuban East Java (TEJ) saat dikonfirmasi awak media, Jumat (27/12/2019).

Baca juga: Sumur Minyak Tua Era Belanda Kembali Semburkan Lumpur Bercampur Minyak

Guna membantu penanganan kejadian ini, PHE TEJ lantas membuat tiga kubangan di sekitar lokasi sumur minyak tersebut.

Hal ini dilakukan, dalam rangka memfilter cairan yang keluar sehingga tidak sampai mencemari lingkungan.

Dengan menggunakan alat berat, ada tiga kubangan dengan diameter sekitar 3 meter yang dibuat untuk memfilter campuran lumpur, air, dan minyak yang keluar.

Kendati sejak Jumat (27/12/2019) pagi, aktivitas sumur terpantau sudah tidak lagi aktif seperti sebelumnya.

Baca juga: Ahli Geologi Ungkap Sejarah Blok Minyak di Surabaya dan Semburan yang Muncul di Rumah Warga

"Kita takut dampak lingkungan tercemar ke bawah (sungai). Sifatnya kita yang terdekat, dan mengerti geologi tentang sumur. Kita hanya membantu saja, agar tidak tercemar," jelasnya.

Ia lantas menjelaskan, kubangan pertama bersifat menampung luapan langsung dari semburan sumur tersebut.

Untuk kubangan kedua dan ketiga juga bersifat kurang lebih sama, dengan diharapkan minyak tidak sampai ikut turun dan terbawa menuju aliran sungai.

Baca juga: Pipa Pertamina di Cilacap Bocor, Semburan Solar Setinggi Tiang Listrik, Warga Trauma dan Mengungsi

Minyak latung

Sumur minyak tua di lahan milik Nanang Zamroni sudah terlihat reda, usai sempat kembali menyemburkan material campuran lumpur, minyak, dan air, Kamis (26/12/2019) malam.KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH Sumur minyak tua di lahan milik Nanang Zamroni sudah terlihat reda, usai sempat kembali menyemburkan material campuran lumpur, minyak, dan air, Kamis (26/12/2019) malam.
"Kalau orang sini menyebut minyak itu latung. Memang benar ada kandungan latung, tapi nggak seberapa besar sepertinya, dan itu sudah diteliti sebelumnya," ucap Kepala Desa Sekarkurung, Subkhan.

Subkhan juga menyebut, jika PHE TEJ hanya bersifat membantu dalam hal ini, lantaran lokasi sumur masih berdekatan dengan tempat PHE TEJ beroperasi.

Bantuan serupa juga sudah sempat dilakukan oleh PHE TEJ, ketika sumur minyak ini menyembur pertama kali pada medio September 2019 lalu.

Baca juga: Volume Semburan Minyak dan Gas di Rumah Warga di Surabaya Meningkat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com