Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ayu Selisa, Kerangka di "Septic Tank", Polisi Dalami Kemungkinan Ada Pelaku Lain

Kompas.com - 27/12/2019, 16:49 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Kepolisian Resor Bantul, Yogyakarta, masih terus mendalami kasus kematian Ayu Selisa yang ditemukan di Karangjati RT 07, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta Minggu (22/12/2019) lalu.

Polisi mendalami informasi soal Edi Susanto yang diduga kuat menjadi aktor di balik hilangnya istrinya 10 tahun lalu, termasuk kemungkinan ada pihak lain yang membantu.

Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tribudi Sulistiyono mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus kematian Seli.

Baca juga: Tetangga Mengira Ayu Selisa, Kerangka yang Ditemukan di Septic Tank, Pulang ke Orangtua

Hingga kini, polisi sudah memeriksa 7 orang saksi. Pihak kepolisian masih mencari saksi sebanyak mungkin, karena pelaku Edi Susanto diduga sudah tewas gantung diri, 11 November 2019 lalu.

"Kita cari sebanyak-banyak, saksi kurang lebih 7 orang ya, sudah mengarah ke Edi ya, mencari alat bukti lainnya," kata Kapolres Bantul, ditemui di Mapolda DIY, Jumat (27/12/2019). 

"Sementara dugaan pelakunya masih satu orang, Masih kita dalami apakah pelaku tunggal atau ada yang turut serta membantu masih kita dalami," ucapnya. 

Menurut dia, dari keterangan saksi-saksi yang diperiksa, Edi mengatakan kepada orangtua dan tetangga bahwa keduanya bercerai dan Seli memilih pergi meninggalkan rumah pada tahun 2009 lalu.

Selain itu, Edi menuding istrinya itu kabur dari rumah dengan membawa uang senilai Rp 300.000.

Kedua orangtua Edi, yakni Waluyo (sebelumnya ditulis Maluyo) dan istri memang tak banyak berkomunikasi dengan Edi meski tinggal satu rumah.

"Sebenarnya kalau keluarga tanggap, kan lapor saja ke polisi. Tapi keluarga kayaknya kurang komunikasi," ucapnya.

Baca juga: Ini Kata Ayu Selisa, Kerangka yang Ditemukan di Septic Tank pada Ibunda Sebelum Menghilang

Wachyu mengatakan, setelah Seli hilang, perilaku Edi berubah seperti orang linglung. Diduga, ia merasa bersalah atas kehilangan istrinya itu.

Bahkan, Edi sempat tiga kali melakukan percobaan bunuh diri.  Wachyu menduga Edi hendak bunuh diri karena stres.

"Edi gantung diri 11 November pukul 07.00 WIB. Dia sudah mencoba bunuh diri sampai tiga atau empat kali katanya. Yang terakhir ini tidak bisa dibantu (diselamatkan)," ucapnya. 

Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya menambahkan, meski dugaan kuat pelaku pembunuhan adalah Edi, tapi pihaknya tidak akan berhenti di situ.

Polisi masih akan mendalami kemungkinan Edi dibantu orang lain dalam melancarkan aksinya.

"Ayu Selisa di dalam septic tank kuat dugaan karena pembunuhan. Tidak lazim, beda lain hal kalau di tebing terjatuh terpleset atau apa," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com