Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Penipuan Umrah di Banyumas, Uang Jemaah untuk Modal Bisnis Tokek dan Barang Antik hingga Ditangkap di Blitar

Kompas.com - 27/12/2019, 06:15 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Belasan calon jemaah umrah menggeruduk sebuah pondok pesantren yang sekaligus merupakan kantor biro perjalanan umrah di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah.

Peristiwa yang terjadi pada Minggu (15/12/2019) itu menjadi awal mencuatnya kasus penipuan umrah dengan ratusan korban di Banyumas dan sekitarnya.

Saat digeruduk, pemilik biro perjalanan umrah yang sekaligus adalah pengasuh pondok pesantren menghilang.

Hampir dua pekan, polisi akhirnya menangkap pelaku di Blitar, Jawa Timur.

Berikut rentetan cerita penipuan umrah di Banyumas yang dirangkum oleh Kompas.com:

Baca juga: Modus Penipuan Biro Umrah di Banyumas, Kapolresta: Bayar 50 Persen, Calon Jemaah Bisa Berangkat

1. Pemilik biro umrah menghilang

Calon jemaah umrah mendatangi pondok pesantren sekaligus kantor biro perjalanan umrah di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (15/12/2019).KOMPAS.com/Fadlan Mukhtar Zain Calon jemaah umrah mendatangi pondok pesantren sekaligus kantor biro perjalanan umrah di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (15/12/2019).

Belasan warga yang menggeruduk pondok pesantren meminta pertanggungjawaban pada pemilik biro umrah.

Pemilik biro umrah adalah pasangan suami istri, NR dan suaminya, RD. Mereka juga mengasuh pondok pesantren.

Saat digeruduk, NR dan RD menghilang. Mereka telah melarikan diri.

Salah satu calon jemaah umrah Suwito mengatakan, telah menyerahkan uang sebesar Rp 50 juta untuk biaya umrah bersama istrinya.

"Dulu mendaftar sebelum puasa, awalnya dijanjikan berangkat bulan puasa, tapi mundur-mundur terus, terakhir tanggal 26 November, tapi batal," kata Suwito.

Ia mengatakan, telah mendaftar sembilan bulan lalu.

Namun pemilik NR dan RD hanya memberikan janji dan tak kunjung memberangkatkan mereka.

Baca juga: Pengelola Umrah di Banyumas Janjikan Investasi dengan Keuntungan 10 Kali Lipat dalam Seminggu

2. Korban 127 orang, total kerugian hampir Rp1 miliar

Ilustrasi uangSHUTTERSTOCK Ilustrasi uang

Saat dikonfirmasi, Polresta Banyumas mengaku telah menerima satu laporan dari calon jemaah umrah yang menjadi korban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com