Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Menteri Edhy, Nelayan Lombok Timur Tolak Ekspor Benih Lobster

Kompas.com - 26/12/2019, 21:31 WIB
Idham Khalid,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com - Kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ke lokasi budi daya lobster yang berada di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, dimanfaatkan petani lobster untuk menyampaikan pendapatnya, Kamis (26/12/2019).

Salah seorang petani lobster, Abdullah menyampaikan tiga aspirasi masyarakat nelayan Lobster Lombok Timur. Pertama adalah revisi Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan 56 tahun 2016.

Lalu kedua adalah legalkan atau perbolehkan nelayan menangkap benih lobster untuk kegiatan budi daya atau pembesaran di dalam negeri.

Baca juga: Edhy Prabowo Pantau Budidaya Lobster di Lombok, Sebut Akan Revisi Aturan

 

Kemudian aspirasi ketiga adalah turunkan ukuran penangkapan atau pengeluaran lobster dari 200 menjadi 100 gram.

Nelayan juga meminta pemerintah agar tidak melakukan ekspor benih lobster.

Mereka juga berharap pemerintah membuat sarana dan prasarana yang mendukung pembudidayaan lobster.

“Kami berharap pemerintah melakukan pembangunan dan pengembangan kegiatan budi daya Lobster di perairan teluk jukung dan perairan Lombok Timur,” kata Abdullah.

Diberitakan sebelumnya, Edhy mengatakan, ia tengah mendengarkan aspirasi dari masyarakat nelayan dan mencoba merevisi Peraturan Menteri (Permen) KP Nomor 56 tahun 2016 yang menyebutkan larangan penangkapan lobster, kepiting dan rajungan.

"Kami tadi sudah mendengarkan keluh kesah dari para nelayan. Mereka menyebutkan bahwa Permen 56 perlu direvisi, karena dianggap tidak menguntungkan nelayan," kata Edhy.

Diterangkannya, dengan adanya Permen 56, para nelayan takut untuk melakukan budi daya atau membesarkan lobster karena sudah terikat UU.

Akibatnya, mereka melakukan budi daya lobster dengan cara sembunyi-sembunyi.

"Jadi seolah-olah tidak ada negara, nelayan dilema. Di satu sisi mereka harus takut untuk memelihara lobster, dan di sisi lain mereka harus bertahan hidup dengan nelayan," ungkap Edhy.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Kami Lega Ekspor Benih Lobster Dibatalkan, Tapi...

Ia menegaskan bahwa tidak akan mencabut Permen 56 tahun 2016, namun akan merevisi beberapa aturan agar lebih baik dan bisa menyejahterakan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com