Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan Dedi Mulyadi Diajari Guru Katolik: Ditampar 2 Kali Tapi Tetap "Happy"

Kompas.com - 24/12/2019, 17:03 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUBANG, KOMPAS.com - Anggota DPR Dedi Mulyadi mengunjungi keluarga salah satu guru SD yang pernah mengajar dirinya di Desa Sukasari, Subang, Selasa (24/12/2019).

Guru tersebut bernama Martinus Udensius Natet asal Nusa Tenggara Timur, dan dia sudah meninggal.

Udensius beragama Katolik sehingga Dedi mengunjungi keluarganya untuk bersilaturahmi menjelang Natal.

Dalam kesempatan itu, Dedi yang diterima istri Udensius, Alexia Djaro, menceritakan kenangan saat ia dididik Udensisus di SD Sukabakti, Desa Sukasari.

Dedi mengaku ia termasuk siswa yang bandel. Beberapa kali ia berbuat nakal hingga sampai membuat gurunya, Udensius yang waktu itu mengajar Pendidikan Moral Pancasila (PMP), marah.

Baca juga: Potret Toleransi di Kulon Progo, Umat Kristiani Bagi-bagi Bingkisan Natal ke Semua Warga

Dedi mengaku, saat itu, ia pernah masuk ke plafon kelas saat belajar mengajar berlangsung.

Aksinya itu ketahuan hingga dia dimarahi guru Udensius. Bahkan, Dedi juga sempat ditampar oleh guru tersebut.

Namun tamparan guru itu tidak membuatnya kapok. Ia kembali berbuat bandel. Kali ini, ia dan beberapa temannya berteriak-teriak saat mata pelajaran olahraga berlangsung. Ia dan teman-teman pun ditampar di lapangan.

Kendati ditampar dua kali, namun Dedi tidak dendam. Bahkan ia makin mencintai gurunya itu.

"Saya ditampar dua kali, tapi tetap happy. Bahkan kami sangat mencintai Pak Uden (Udensisus)," kata Dedi lantas tertawa.

Dedi mengaku sang ayah mengetahui dirinya ditampar oleh guru Udensius. Tapi bukannya marah ke Pak Uden, ayahnya malah menambah hukuman terhadap Dedi.

"Bukannya dibela, saya malah dijewer. 'Kamu nakal, malu-maluin aja'," kata Dedi menirukan ucapan sang ayah kala itu.

"Kisah itu sekarang mungkin sudah tidak ada lagi," ucap mantan bupati Purwakarta itu.

Dicintai warga

Selain disayangi murid-muridnya, kata Dedi, Pak Uden juga dicintai warga sekitar sekolah.

Sebab, meski terbilang guru galak, namun Pak Uden sangat baik hati kepada warga. Setiap ada kondangan, Pak Uden yang pertama kali hadir dan ikut membantu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com