Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendakian Gunung Merbabu Ditutup, Ratusan Pendaki Kecewa

Kompas.com - 24/12/2019, 12:09 WIB
Dian Ade Permana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Ratusan pendaki yang ingin naik Gunung Merbabu terpaksa harus menelan kekecewaan. Penyebabnya, jalur pendakian dari lima base camp sampai saat ini masih ditutup pasca kebakaran pada akhir Agustus 2019 lalu.

Pengelola Base Camp Thekelan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Lek Citro mengatakan bulan Desember biasanya dimanfaatkan pendaki untuk naik Gunung Merbabu.

"Pendaki biasanya mengejar momentum libur Natal dan Tahun Baru di gunung," jelasnya, Selasa (24/12/2019).

"Kalau dihitung ya ada banyak pendaki yang kecele, apalagi mereka dari luar kota seperti Jakarta dan Surabaya. Setelah sampai base camp, ternyata pendakian ditutup," kata Lek Citro.

Baca juga: Puntung Rokok Diduga Penyebab Karhutla di Gunung Merbabu

Ratusan pendaki kecewa, beralih ke gunung lain 

"Paling banyak ya Desember ini, sehingga pendaki harus turun lagi, sampai saat ini ada ratusan," ungkapnya.

Setelah mengetahui jalur pendakian Gunung Merbabu ditutup, pada pendaki kebanyakan mengalihkan pendakian ke gunung lain di seputaran Merbabu.

Sementara pengelola Base Camp Cunthel, Wiwid memperkirakan saat malam pergantian tahun, jalur pendakian Gunung Merbabu belum dibuka.

"Sesuai surat terbaru dari Taman Nasional Gunung Merbabu pada 6 Desember 2019, jalur pendakian sampai saat ini masih ditutup," ungkapnya.

Baca juga: Ganjar Pranowo: Kebakaran di Gunung Merbabu Berkurang

 

Dinilai sebagai langkah tepat

Dia menilai penutupan jalur pendakian tersebut sebagai langkah tepat untuk recovery Gunung Merbabu pasca kebakaran.

Selain rusaknya jalur pendakian, potensi longsor juga cukup besar karena saat ini sudah memasuki musim penghujan.

"Banyak pohon tumbang menutup jalur terutama dari Pos 1 sampai Pos 3, ikatan tanah di bekas kebakaran belum stabil sehingga potensi longsor cukup besar," ungkapnya.

Menurut Wiwid, jika jalur pendakian dipaksakan dibuka, maka relawan yang akan kerja keras.

"Ini karena tingkat bahayanya lumayan tinggi, jadi lebih baik ditutup dulu sampai semua jalur baik," paparnya.

Langkah yang bisa dilakukan saat ini adalah perbaikan jalur dan saluran air, serta memerbanyak rambu pendakian.

Baca juga: Jenazah Tanpa Identitas Ditemukan di Lereng Gunung Merbabu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com