Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Singapura dalam Mengelola dan Memperoleh Air Bersih

Kompas.com - 24/12/2019, 08:23 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Sebagai negara maju dan salah satu kawasan bisnis di Asia Tenggara, Singapura telah mengembangkan kreativitasnya dalam manajemen pengelolaan air bersih.

Kompas.com berkesempatan berkunjung ke Singapura, dalam program kunjungan jurnalis yang diprakarsai Pemerintah Kota Surabaya, pada Jumat 20 Desember 2019 dan Sabtu 21 Desember 2019.

Salah satu tempat pengelolaan air bersih di Negeri Singa ini adalah NEWater Visitor Centre (NVC) di Public Utilities Board, Scotts Road, Singapura.

Untuk memenuhi pasokan air lebih dari 2 juta debit air per hari, Singapura memiliki empat cara untuk memperoleh air bersih, yang disebut four national taps atau empat keran nasional.

Baca juga: Januari 2020, Air Bersih Siap Minum Akan Mengalir Ke 5 Daerah di Jatim

"Pertama ada resapan air lokal, impor dari Malaysia, daur ulang dengan NEWater, dan desalinasi atau pengelolaan air laut yang memiliki kadar garam menjadi air bersih atau air tawar," kata pemandu NEWater Visitor Centre, Stella.

1. Daur ulang air limbah dengan NEWater

Meski Singapura hanya memiliki luas lahan 721,5 km2 dan suber daya alam yang terbatas, Pemerintah Singapura mampu mengelola air dengan baik, salah satunya adalah mendaur ulang air limbah, bekas pemakaian masyarakat menjadi air bersih.

Pengolahan air limbah di Singapura sebenarnya sudah berjalan sejak 1970 lalu. Namun, Pemerintah Singapura baru membuat pabrik daur ulang air limbah pada 2013.

"Air bersih hasil olahan limbah ini juga telah lulus uji dari World Health Organization (WHO) untuk dimanfaatkan secara luas," kata pemandu NEWater Visitor Center, Stella.

Menurut Stella, air bekas pemakaian masyarakat itu diolah melalui sistem di sebuah pabrik reklamasi air.

Pengelolaan air limbah ini juga menggunakan teknologi tinggi, untuk mendaur ulang air kotor menjadi steril dan higienis.

Teknologi daur ulang air itu menggunakan membran mutakhir (NEWater) dan teknologi ultraviolet untuk mengubah air kotor menjadi steril kembali.

Berkat kecanggihan teknologi itu, air hasil daur ulang tersebut dapat digunakan untuk rumah tangga, aktivitas industri, serta aman untuk dikonsumsi masyarakat.

"Air hasil daur ulang ini dapat disalurkan langsung ke industri. Penyaluran air untuk rumah tangga dan air untuk konsumsi, pengelolaannya dicampur resapan air lokal," ucap Stella.

2. Desalinasi

Cara lain untuk menjaga pasokan dan kebutuhan air yang terus meningkat adalah dengan mengolah air laut menjadi air tawar.

Proses ini disebut desalinasi atau pemurnian air dari kadar garam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com