Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Ular Kobra, Damkar Cianjur Siagakan Tim Animal Rescue

Kompas.com - 23/12/2019, 21:55 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyiagakan tim animal rescue guna menanggulangi teror ular kobra yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini.

Sejauh ini, Damkar Cianjur telah menanggulangi empat kasus temuan ular, termasuk 15 kasus temuan tawon vespa affinis atau yang familiar disebut tawon ndas.

“Jadi, tim ini bukan sekadar untuk mengatasi kasus ular kobra yang saat ini sedang marak. Akan tetapi, binatang lainnya, termasuk tawon yang juga banyak temuan di Cianjur ini,” kata Kepala Bidang Damkar Kabupaten Cianjur, Sulaeman Madna saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/12/2019).

Baca juga: Teror Ular Kobra Berlanjut di Cianjur, 26 Ekor Ditemukan di Perkampungan

Madna mengimbau masyarakat agar senantiasa berhati-hati jika menemukan ular kobra, termasuk mengingatkan untuk tidak gegabah saat berusaha menangkap ular jenis berbisa itu.

"Jika dirasa membahayakan sebaiknya lapor ke kami, biar petugas yang menanggulanginya (menangkap),” ujar dia. 

Dikatakan, petugas animal rescue siap setiap saat meluncur ke lokasi jika mendapat laporan masyarakat terkait gangguan ular dan binatang lainnya.

“Jangan asal bunuh jika menemukan ular kobra. Karena hal itu justru bisa membahayakan,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, dalam dua pekan terakhir ditemukan 26 ekor ular kobra di dua tempat terpisah di Kabupaten Cianjur.

Reptil berbisa itu ditemukan di dua lokasi, di Kampung Kandang Sapi, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, dan Kampung Pasir Loa, Desa Mekarwangi, Kecamatan Haurwangi.

Temuan terbanyak di Kampung Pasir Loa sebanyak 21 ekor. Sedangkan di Kampung Kandang Sapi, warga setempat menemukan lima ekor anakan ular kobra.

Baca juga: Di Cianjur, Ular Kobra Bersarang di Tumpukan Genting

Di kampung tersebut, warga juga sempat menemukan satu ekor ular jenis piton atau sanca batik sepanjang 4,5 meter yang masuk ke area pemukiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com