Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Sorotan, Stiker Keluarga Miskin yang Dipasang di Rumah 2 Lantai Akhirnya Dilepas

Kompas.com - 23/12/2019, 19:11 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

 

KLATEN, KOMPAS.com - Rumah dua lantai di Dusun Telukan, Desa Wanglu, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menjadi sorotan lantaran dipasangi stiker keluarga miskin penerima bantuan sosial.

Rumah dua lantai bercat hijau dan sebagian dinding teras sudah dipasangi keramik tersebut diketahui milik Erna (36) dan suaminya Marino (36).

Menurut Sekretaris Desa (Sekdes) Wanglu, Daroni (51), pemasang stiker keluarga miskin penerima bantuan sosial di rumah Erna dilakukan pada Selasa (17/12/2019).

Pemilik rumah awalnya tidak mempermasalahkan terkait pemasangan stiker keluarga miskin. Jenis bansos yang diterima Erna adalah bantuan pangan nontunai (BPNT).

Baca juga: Dengan Stiker Keluarga Miskin, Desa Ini Berhasil Tertibkan Penerima Bantuan PKH

Setelah rumahnya dipasangi stiker keluarga miskin ramai menjadi perbincangan, Erna secara sukarela memutuskan untuk mengundurkan diri penerima bansos dari pemerintah.

"Awalnya ingin ditempeli (stiker keluarga miskin). Terus jadi seperti itu (sorotan) kemudian mengundurkan diri," katanya ditemui di kantornya, Senin (23/12/2019).

Erna mengundurkan diri dari penerima bansos pada Sabtu (21/12/2019). Pengunduran diri Erna turut disaksikan petugas dari perangkat desa, Dinas Sosial (Dinsos), kepolisian dan TNI serta pendamping PKH.

Dengan pengunduran diri tersebut, secara otomatis stiker keluarga miskin yang sebelumnya terpasang di rumah Erna akhirnya dilepas.

Daroni mengungkapkan, rumah dua lantai yang ditempat Erna baru selesai dibangun. Sedangkan Erna sejak 2011 sudah terdaftar dalam penerima bansos dari pemerintah. Adapun pekerjaan Erna dan suami sehari-hari sebagai buruh serabutan.

"Bangunan rumah itu belum ada setahun. Jadi, rumah itu bangunan baru," jelasnya.

Baca juga: Hati-hati, Pura-pura Miskin Demi Terima Bantuan PKH Bisa Dipenjara

Disebutkan, ada sekitar 300 warga Desa Wanglu yang menerima bansos BPNT. Sebagian besar warga penerima bansos mata pencahariannya adalah buruh.

Terpisah, Koordinator Kabupaten PKH Klaten, Theo Markis menjelaskan, BPNT di Klaten dimulai Oktober 2018. Sedang rumah dua lantai milik Erna saat itu belum terbangun.

"Dari informasi yang diterima baru dibangun setahun terakhir. Artinya, kalau ditarik mundur Oktober 2018 rumah itu belum ada," katanya.

Menurut dia, rumah dua lantai yang ditempati Erna dan keluarganya dibangun dengan bantuan dari adiknya yang bekerja sebagai TKI di Jepang. Material sisa pembangunan kemudian dilimpahkan kepada Erna.

"Adiknya bangun rumah di lokasi berbeda. Ada sisa material dilimpahkan kepada kakaknya (Erna). Akhirnya digunakan untuk membangun rumah itu. Rumah itu memang belum jadi," terang dia.

Pihaknya mengaku, sudah melakukan konfirmasi terkait pengunduran diri pemilik rumah dua lantai tersebut dari kepesertaan penerima bansos dengan ditandai berita acara mundur secara sukarela.

"Setelah menandatangi berita acara pengunduran diri itu kemudian dilepas stiker keluarga miskin yang terpasang di rumahnya Bu Erna," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com