Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Sesalkan Proyek Tol Cisumdawu Terkendala Pembebasan Lahan

Kompas.com - 19/12/2019, 13:22 WIB
Aam Aminullah,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin menyesalkan terlambatnya progres pembangunan Tol Cisumdawu (Cileunyi, Sumedang, Dawuan).

TB Hasanuddin mengatakan, terlambatnya progres pembangunan Tol Cisumdawu ini terjadi karena masih adanya lahan di wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang masih sulit untuk dibebaskan.

"Cisumdawu ini sudah terlambat beberapa bulan dari target. Harusnya 2019 ini sudah diresmikan, dan ruas yang paling bermasalah itu ada di wilayah Sumedang. Jadi ini jujur ya, harus kita akui masalahnya ada di wilayah kita (Sumedang)," ujar TB Hasanuddin kepada Kompas.com, Kamis (19/12/2019).

Baca juga: Terkendala Pembebasan Lahan, Konstruksi Tol Cisumdawu Baru 76 Persen

Padahal, kata dia, pemerintah menargetkan 1,852 kilometer jalan tol dapat dirampungkan hingga akhir 2019.

Namun, karena terhambat masalah pembebasan lahan target tersebut tidak terealisasi.

"Konsekuensi dari tidak jalannya Tol Cisumdawu ini berakibat tidak bisa dipindahkannya bandaran dari Bandung ke Kertajati," tuturnya.

Baca juga: Eksekusi Lahan Tol Cisumdawu, Pemilik Lahan Tak Terima Rumahnya Dibongkar

Selain itu, terlambatnya pembangunan Tol Cisumdawu dari target yang ditetapkan pemerintah ini berakibat terhambatnya operasional Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka.

"Pesawat sudah ada di sana (Kertajati) tapi penumpangnya lebih memilih ke Jakarta dari pada ke Kertajati. Dari laporan yang kami terima, akibat tidak beroperasinya Bandara Kertajati ini untuk operasional satu bulan saja habis Rp 5 miliar. Kalau Bandung tidak pindah ke Kertajati, kan rugi itu," kata dia.

Karena itu, dia berharap, percepatan Tol Cisumdawu menjadi fokus utama pemerintah pusat sehingga dapat segera dituntaskan.

"Jadi untuk pembebasan lahan tol ini akan segera dituntaskan, karena pembangunan tol ini jadi fokus utama pemerintah saat ini. Dan pada awal-awal tahun 2020 ini, masalah pembebasan lahan ini diharapkan selesai," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com