Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Temuan Jejak Harimau Palsu di Lahat, Dicetak dari Kaus Kaki

Kompas.com - 18/12/2019, 20:12 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LAHAT, KOMPAS.com - Polisi Hutan dari BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Lahat Rohmat mengatakan, pihaknya banyak mendapatkan laporan jejak harimau palsu yang membuat resah masyarakat.

Jejak harimau tersebut sengaja dibuat dengan membentuk cetakan di tanah sehingga seola-olah satwa tersebut telah lewat.

Diketahui, sejak terjadinya konflik harimau dan manusia yang menyebabkan korban jiwa, banyak oknum tak bertanggung jawab membuat resah dengan menyebarkan berita hoaks soal keberadaan harimau.

"Contohnya saja jejak palsu, banyak sekali kita temukan. Bahkan, cetakan jejak itu dibuat dari kaus kaki," kata Rohmat kepada Kompas.com, Rabu (18/12/2019).

Baca juga: Cegah Korban Harimau Bertambah, BKSDA Pasang Spanduk Imbauan

Rohmat mengatakan, sejak dua pekan belakangan, pihaknya mendapatkan 14 laporan terkait jejak harimau di Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam.

Dari seluruh laporan tersebut, hanya dua yang dipastikan jejak harimau asli, yakni di kawasan Kampung IV Gunung Dempo Kota Pagaralam, serta Desa Pulau Panas, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi Lahat.

"Ada telapaknya yang jari lima, ada yang jari empat, jadi tidak tentu. Kalau jejak harimau asli kan tentu bisa ditelusuri sepanjang mana dia berjalan. Ini yang ditemukan hanya satu atau dua telapak saja. Memang harimau bisa terbang?" ujar dia.

Meski demikian, Rohmat mengaku tak mengetahui motif di balik pembuatan jejak palsu tersebut.

Namun, kabar itu menurutnya dapat membuat warga resah, sehingga menimbulkan situasi yang tak kondusif.

"Ada yang sudah ditangkap polisi karena menyebarkan berita hoaks soal menemukan jejak harimau, setelah dicek ternyata palsu," ujar dia.

Polisi Hutan dari BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Lahat lainnya, Kamaludin mengatakam, selama 30 tahun bekerja, ia baru kali ini menerima banyak laporan terkait teror harimau.

Bahkan, dalam satu hari, ia mendapatkan lima laporan dari warga. Namun, setelah diselidiki banyak laporan tersebut tidak sesuai.

"Seperti ada laporan warga Lahat yang mengaku berjumpa dengan tujuh harimau. Setelah diselidiki ternyata itu kerbau bukan harimau. Jadi sekarang ini warga menjadi resah, ditambah lagi adanya jejak palsu yang dibuat-buat tersebut," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak lima petani di Pagaralam dan Lahat diterkam harimau sejak satu bulan terakhir.

Dari lima kejadian itu, tiga di antaranya tewas. Sementara dua orang lain mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com