Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Pindahkan Ibu Kota, Jokowi 'Kulo Nuwun' ke Tokoh Masyarakat Kaltim

Kompas.com - 18/12/2019, 12:52 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Saat berkunjung ke Kalimantan Timur pada Selasa (17/12/2019), Presiden Joko Widodo menemui sejumlah tokoh masyarakat setempat.

Di hadapan para tokoh masyarakat Kaltim, Presiden menyampaikan niatnya untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke wilayah antara Penajem Paser Utara dan Kutai Kartanegar.

“Saya ingin mengetuk pintu permisi, kalau di Jawa ingin kulo nuwun, kepada seluruh tokoh yang hadir di sini atas keputusan yang telah kita ambil untuk memindahkan ibu kota kita negara, ke Kalimantan Timur, lebih khusus lagi di Penajam Paser Utara dan juga Kutai Kartanegara,” kata Presiden Jokowi dilansir dari setkab.go.id.

Ia menjelaskan rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur sudah melalui studi sejak lima tahun yang lalu.

Baca juga: Jokowi: Proyek Ibu Kota Baru Memang Harus Dibagi-bagi

Selain itu Jokowi mengatakan bahwa rencana pemindahan ibu kota pernah dicetuskan oleh Presiden Soekarno. Kala itu Bung Karno berencana memindahkan ibu kota ke Palangkaraya.

Menurut Jokowi, rencana pemindahan ibu memang cukup panjang. Hal itu dilakukan karena dari 267 juta pendudukn Indonesia, 56 % ada di Pulau Jawa dengan total penduduknya sekitar 149 juta.

Selain itu Jokowi mengatakan bahwa 58 % PDB ekonomi ada di Jawa khusunya di Jakarta.

“Semua orang kalau urusan ekonomi berbondong-bondongnya pasti ke semuanya ke Jawa lebih khusus lagi ke Jakarta. Sehingga Jakarta semakin hari tidak semakin longgar tapi semakin padat karena memang penduduk datang dari seluruh penjuru tanah air,” ungkap Kepala Negara.

Baca juga: Resmikan TPA Manggar, Jokowi: Ini Terbaik di Indonesia, Tidak Bau

Di hadapan para tokoh masyarakat Kaltim, Jokowi juga mengatakan dipilihnya Kalimantan Timur khususnya Paser Penajam Utara dan Kutai Kartanegara sudah melalui sebuah kalkulasi dan perhitungan yang panjang.

“Sampai kemarin memang yang sudah diputuskan mencakup kurang lebih 193 ribu hektare, tetapi tadi Pak Gubernur menyampaikan yang disiapkan dalam jangka yang sangat panjang adalah 410 ribu hektare, yang itu sudah konsesi-konsesi HTI yang sudah diberikan kepada perusahaan dan kita minta kembali karena memang itu adalah milik negara,” terang Presiden Jokowi.

Jokowa juga menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya ingin memindahkan fisik kantor atau fisik gedung dari Jakarta. Tapi ada sebuah transformasi pindahnya budaya kerja, sistem kerja, dan pola pikir.

Baca juga: Siang Ini, Jokowi Resmikan Bandara Internasional Syamsuddin Noor, 1.400 Personel Pengamanan Siaga

“Sehingga waktu masuk birokrasi kita sistem itulah yang nanti akan memberikan paduan sehingga bekerja kita lebih cepat dalam merespons setiap perubahan-perubahan yang ada,” pungkas Presiden Jokowi.

Saat ke Kalimantan Timur, Presiden Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Erick Thohir, Mendagri Tito Karnavian, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, dan Gubernur Kaltim Isran Noor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com