Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Dugaan Penganiayaan Wakil Bupati Aceh terhadap Perawat

Kompas.com - 17/12/2019, 12:00 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Seorang perawat di RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak, Aceh Timur, berinisial FA diduga mendapatkan penganiayaan oleh Wakil Bupati Aceh Timur, Syahrul.

Kejadian itu bermula pada 1 Desember 2019.

Saat itu, Syahrul ke RSUD untuk mendapatkan perawatan karena keluhan sesak napas.

Hanya saja, setibanya di RSUD itu, Syahrul tidak melalui pelayanan di IGD, tetapi langsung masuk ke ruangan.

"Wakil Bupati saat masuk ke rumah sakit langsung masuk ke ruangan sehingga saya melihat ada pasien sesak. Langsung saya cari oksigen di kamar lain karena pasien masuk tidak melalui IGD, " ujar FA.

Namun, saat sedang memasangkan tabung oksigen kepada yang bersangkutan, tiba-tiba ia mengaku ditendang dan dimaki oleh Wakil Bupati tersebut tanpa alasan yang jelas.

"Saya tidak tahu kenapa saya tiba-tiba ditendang, padahal saya sedang memasang oksigen kepadanya," katanya.

Baca juga: Perawat di Aceh Timur Mengaku Ditendang Wakil Bupati Saat Pasang Oksigen

PPNI lapor polisi

Karena dugaan tindak pidana penganiayaan itu, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Aceh melaporkan Wakil Bupati tersebut ke Polda Aceh.

Ketua PPNI Provinsi Aceh Abdurrahman mengatakan, pelaporan itu terkait kasus dugaan tindak pidana penganiayaan terhadap seorang perawat saat memberikan pelayanan kepada Syahrul di RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak, Aceh Timur.

"Kami melaporkan Wakil Bupati Aceh Timur ke Polda Aceh terkait kasus penganiayaan terhadap perawat saat menjalankan tugas di RSUD setempat," katanya, Senin (16/12/2019).

Baca juga: Dituding Tendang Perawat, Wakil Bupati Aceh Timur: Itu Hanya Teguran

Wakil Bupati membantah tuduhan

Wakil Bupati Aceh Timur Syahrul bin Syama'un membantah tuduhan yang dilayangkan DPW PPNI Provinsi Aceh.

Ia mengaku tidak pernah melakukan penganiayaan, tetapi hanya memberi teguran kepada perawat yang lambat memberikan pelayanan.

"Tidak benar saya menganiaya perawat, kalau benar saya aniaya, pasti perawat itu harusnya dirawat kan," tegas Syahrul saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/12/2019).

Dalam peristiwa itu, ia hanya merasa kesal dengan pelayanan RSUD.

Pasalnya, sudah menunggu selama 30 menit dalam keadaan sesak, tetapi tidak juga segera ditangani.

"Jika saya sebagai pimpinan saja penanganannya lambat, bagaimana terhadap pasien masyarakat umum lainnya," katanya.

Penulis : Kontributor Kompas TV Aceh, Raja Umar|Editor : Dony Aprian, Abba Gabrillin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com