KOMPAS.com - Petugas Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DLH) Kota Parepare, Sulawesi Selatan, menggelar aksi unjuk rasa pada Jumat (13/12/2019).
Demo yang dilakukan para petugas DLH Parepare tersebut kelihatannya akan membuahkan hasil.
Pasalnya, gaji selama 9 bulan yang belum dibayarkan, akan dilunasi oleh Wali Kota Parepare Taufan Pawe.
Unjuk rasa yang dilakukan di Kantor DLH Kota Parepare itu juga diikuti sejumlah mahasiswa dan tokoh masyarakat yang merasa prihatin dengan nasib petugas kebersihan tersebut.
Akibat aksi unjuk rasa itu, aktivitas di Kantor DLH lumpuh.
Selain itu, sampah di Kota Parepare berserakan, karena tidak ada yang mengangkut atau membersihkan.
Berikut fakta selengkapnya terkait aksi unjuk rasa tersebut:
1. Mogok kerja
Dalam tuntutannya, mereka meminta pemerintah daerah setempat untuk segera membayarkan haknya berupa gaji selama 9 bulan.
Para petugas kebersihan tersebut mengaku tidak lagi memiliki biaya hidup dan sudah terlilit utang.
"Kasihan kami Pak, anak istri tak bisa makan. Kami terpaksa harus pinjam uang sama tetangga tiap bulannya. Hari ini kami menyegel kantor, karena 9 bulan gaji kami tak dibayarkan," ujar Martinus, salah satu petugas kebersihan.
Para petugas kebersihan yang belum dibayarkan gajinya itu mengaku melakukan aksi unjuk rasa sejak malam hari.
Alasannya, mereka malu pulang ke rumah karena tak bawa uang.
Baca juga: 9 Bulan Tak Gajian, Petugas Kebersihan Demo di Jalan Trans Sulawesi
2. Dapat dukungan mahasiswa dan tokoh masyarakat