Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angin Kencang Landa Surabaya, Ini Peta Dua Kawasan Rawan

Kompas.com - 13/12/2019, 11:32 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Jalan Nambangan Perak, Kelurahan Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Surabaya, diterjang angin kencang berkecepatan lebih dari 16 knot pada Kamis (12/12/2019).

Akibatnya, empat rumah kehilangan atap dan satu rumah lainnya rusak terkena tiang listrik yang roboh.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, kondisi angin kencang pada musim hujan tahun ini disebut sulit diprediksi.

Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang di Klaten Makan Korban, 1 Orang Tewas

"Artinya, potensi angin kencang ini sangat mungkin terjadi untuk iklim yang anomali ini. Artinya anomali itu hujan harusnya mulai Oktober, November, Desember, sampai dengan Maret. Tapi khusus Jawa Timur, khusunya Surabaya, sampai awal Desember belum hujan," kata Eddy, kepada Kompas.com, Jumat (13/12/2019).

Sepekan yang lalu, kata Eddy, di beberapa wilayah juga sempat terjadi angin kencang. Bahkan, ada pohon tumbang yang menimpa sepeda motor dan rumah warga.

Saat ini, pihaknya tengah memetakan daerah rawan yang berpotensi terjadi angin kencang, seperti di kawasan Surabaya Timur dan Surabaya Barat.

Ia menyebut, proses terjadinya angin kencang tersebut tidak sesuai dengan teori yang ada. Terkadang, pergerakan angin justru muncul dari atas.

"Yang rawan memang di sisi Surabaya Barat dan Timur. Cuma nampaknya ini anomali juga, karena angin itu kadang-kadang muncul dari atas. Makanya ini kok proses terjadinya angin tidak sesuai dengan teori yang ada," ujar dia.

Kendati demikian, dengan potensi angin kencang yang tidak bisa diprediksi tersebut, pihaknya akan menganalisis dan memetakan pergerakan terjadinya angin pada musim hujan tahun ini.

Harapannya, BPB Linmas bisa melakukan antisipasi sebelum angin kencang melanda Kota Surabaya, khususnya di kawasan Surabaya Timur dan Surabaya Barat yang kerap terjadi angin kencang.

Baca juga: Gedung Serbaguna di Boyolali Roboh akibat Angin Kencang, 1 Tewas

"Dengan potensi angin yang tidak bisa diprediksi, kami akhirnya belajar lagi terkait pergerakan angin untuk musim hujan tahun ini. Sehingga bisa kami antisipasi," tutur dia.

Di samping itu, kata Eddy, Pemerintah Kota Surabaya gencar melakukan penanaman pohon untuk bisa menahan kencangnya laju angin saat musim hujan.

"Di Surabaya ini Bu Wali selalu melakukan penanaman pohon hampir di seluruh wilayah. Karena angin itu, yang bahaya ketika muncul di tanah lapang. Itu sangat bahaya. Tapi ketika ada pohon, itu sebenarnya bisa mengerem pergerakan angin," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com