SURABAYA, KOMPAS.com - Menjelang masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2020, PT KAI Daop 8 Surabaya fokus memetakan titik-titik rawan bencana banjir hingga potensi tanah longsor.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto mengatakan, terdapat 17 titik rawan bencana yang perlu mendapatkan perhatian ekstra.
"Ada 5 titik rawan banjir, 7 titik rawan longsor, dan 5 titik rawan amblesan yang butuh perhatian ekstra. Dari 17 titik tersebut yang mendapatkan perhatian khusus adalah titik di wilayah Stasiun Porong," kata Suprapto saat dihubungi, Kamis (12/12/2019).
Baca juga: PT KAI Waspadai 15 Titik Rawan Bencana Alam di Pelintasan Kereta Api
Karena itu, kata Suprapto, pihaknya menyiagakan sebanyak 32 petugas pemeriksa jalur ekstra, 89 petugas penjaga pintu perlintasan ekstra, 7 petugas posko daerah rawan ekstra, serta 136 personel keamanan tambahan dari TNI/Polri.
"Personel yang disiapkan 24 jam dalam menangani kondisi lintas jalur rel. Di mana dalam sehari terbagi dalam tiga shift kerja," kata dia.
Selain itu, PT KAI Daop 8 Surabaya, yang menangani 52 stasiun mulai dari Bojonegoro, Surabaya, Mojokerto, Bangil, dan Malang ini, menyiapkan manajemen risiko yang bernama Alat Material Untuk Siaga (AMUS).
"Manajemen Risiko bernama AMUS ini ada di 4 titik strategis, yaitu Stasiun Babat, Stasiun Mojokerto, Stasiun Bangil dan Stasiun Wlingi," ujar dia.
Baca juga: Sambut Angkutan Natal dan Tahun Baru, PT KAI Awasi 351 Titik Rawan
Dia menjelaskan, AMUS terdiri dari peralatan pemelihara jalur rel seperti mesin MTT, mesin PBR, dan eskavator.
"Pemetaan titik rawan ini untuk memastikan keselamatan perjalanan kereta api, serta mengantisipasi datangnya musim hujan selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.