Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.074 Pesantren di Jabar Terima Dana Rp 50 Miliar dari Program OPOP

Kompas.com - 12/12/2019, 14:35 WIB
Dendi Ramdhani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Genap setahun Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan One Pesantren One Product (OPOP) sebagai salah program unggulannya di Jabar.

OPOP merupakan program kewirausahaan untuk meningkatkan kemandirian pesantren. Lalu, bagaimana kemajuan program itu saat ini?

Menurut data Dinas Koperasi Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, saat dibuka pada akhir tahun 2018 lalu, ada sekitar 1.500 pesantren yang mendaftar.

Pada proses verifikasi awal terdapat 1.300 pesantren yang lolos seleksi. Kemudian, pada pertengahan tahun 2019, tim juri akhirnya memilih 1.074 pesantren yang dinyatakan layak masuk program tersebut.

Baca juga: Gara-gara OPOP 5 Koperasi di Ponpes Jabar Rambah Pasar Internasional

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat telah menggelontorkan dana sekitar Rp 50 miliar OPOP yang telah disalurkan kepada 1.074 pondok pesantren.

Kepala UPTD P3W (Diklat Perkoperasian dan Wirausaha) Jawa Barat Deni Handoyo mengatakan, besaran anggaran yang diberikan berbeda-beda tergantung skala bisnis tiap pesantren.

"Bantuannya dari Rp 25-30 juta. Jadi itu hanya dana stimulan saja," kata Deni saat ditemui di Braga Art Hotel, Kota Bandung, Kamis (12/12/2019).

Deni menuturkan, pada umumnya bantuan yang diberikan Pemprov Jabar tak terfokus pada pendanaan usaha, melainkan pendampingan serta membuka ruang pondok pesantren untuk mendapatkan akses legal serta jejaring bisnis.

"Jadi mereka berhak mendapat fasilitas, mulai dari pelatihan dan magang, temu bisnis, promosi, dan akses mendapat legalitas. Sebab, 70 persen pesantren belum punya legalitas usaha. Jadi kita fasilitasi mereka," kata Deni.

Baca juga: Ketika Program OPOP Dikawinkan dengan Program Santri Tani Milenial…

Rencananya, Pemprov Jabar akan menggelar pameran produk dari 1.074 pesantren di Gedung Sate pada 14 Desember 2019 dan temu bisnis di The Trans Luxury Hotel pada 15 Desember 2019.

"Setelah kita punya produk unggulan tentu kita ingin ponpes punya pasar menjanjikan, alhamdulillah endingnya gelar produk dan temu bisnis," katanya.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com