Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Kediri Uji Sampel Limbah yang Berbau Menyengat

Kompas.com - 12/12/2019, 12:12 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, tengah memeriksa laboratorium atas limbah yang banyak ditemukan di Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan, pemeriksaan itu untuk mengetahui jenis limbah maupun bahayanya bagi masyarakat maupun lingkungan.

"Ini limbah berbahaya atau tidak belum bisa kita pastikan, biar ahlinya saja yang memastikan," ujar Abu Bakar saat mengunjungi lokasi penemuan limbah di Lingkungan Bulurejo, Rabu (11/12/2019).

Pemeriksaan sampel itu setidaknya akan memakan waktu minimal 15 hari dan maksimal 3 bulan untuk bisa diketahui hasilnya.

Baca juga: Polisi Cari Pembuang Limbah Berbahaya di Kediri

Selain itu, wali kota juga berkoordinasi, mulai dari jenjang provinsi hingga kementerian sebagai pelaporan atas temuan limbah itu. Bahkan pelaporan kepada pihak kepolisian juga akan dibuat.

Abu Bakar mengungkapkan, limbah tersebut mempunyai bau yang sangat tajam dan menyengat. Dia mengkhawatirkan kondisi itu akan mengganggu warganya.

Apalagi, dari laporan yang masuk kepadanya, saat ini memang sudah ada warga yang mengeluhkan gangguan sesak nafas dan sakit mata akibat limbah itu.

Sebelumnya diberitakan, beberapa warga di Lingkungan Pagut dan Bulurejo, Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, mendapatkan material berupa butiran-butiran kecil mirip abu dengan warna serupa semen.

Material yang kemudian mereka gunakan untuk menguruk lahan itu mereka beli dengan harga sangat murah, dan ada juga yang mendapatkan secara cuma-cuma.

Warga baru menyadari material itu limbah berbahaya setelah musim hujan tiba, yaitu saat air hujan membasahi material itu timbul reaksi yang menakutkan.

Reaksi tersebut adalah munculnya asap putih pekat yang diikuti bau menyengat tajam hingga mengganggu pernafasan dan penglihatan.

Baca juga: Limbah Buangan di Kediri Sementara Ditutup Terpal dan Tanah

Kontan saja hal itu mendatangkan masalah tersendiri bagi lingkungan. Sebab, masyarakat umum menjadi terganggu dengan kondisi itu.

Pihak kepolisian sudah langsung turun tangan. Sedikitnya 5 orang yang berkaitan dengan masalah itu telah dimintai keterangan sebagai saksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com