Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbah Buangan di Kediri Sementara Ditutup Terpal dan Tanah

Kompas.com - 12/12/2019, 11:32 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


KEDIRI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memutuskan menutup sementara limbah-limbah yang banyak ditemukan di Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren, dengan terpal dan tanah.

"Kami akan tutup dengan terpal dan tanah. Sementara. Supaya kalau kena air tidak mengeluarkan amoniak asap," ujar Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di sela sidak lokasi penemuan limbah itu, Rabu (11/12/2019).

Penanganan awal itu dilakukan mengingat limbah berbentuk butiran halus itu mengeluarkan bau yang cukup menyengat dan mengganggu pernafasan warga.

Baca juga: Telanjur Dipakai Uruk, Warga Kaget Tanah Itu Ternyata Limbah Timah

Penutupan itu menurutnya akan dilakukan hingga adanya kejelasan limbah tersebut termasuk jenis berbahaya atau tidak. Untuk ini, proses pengujian sampel sedang berlangsung.

Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan pada air tanah di sekitar lokasi. Itu untuk memastikan kondisi air setelah adanya limbah itu.

"Cek air tanah oleh Dinas Kesehatan," kata Abu Bakar.

Wali kota yang tengah menjalani periodesasi ke dua jabatannya ini menegaskan, telah memerintahkan kepada camat hingga lurah untuk menghentikan penggunaan limbah bagi warga.

"Ini (penggunaan limbah) tidak boleh. Kalau mau uruk harus pakai tanah atau campuran batu," pungkas dia.

Sebelumnya diberitakan, beberapa warga di lingkungan Pagut dan Bulurejo Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, mendapatkan material berupa butiran-butiran kecil berbentuk abu dengan warna mirip semen.

Material yang kemudian mereka gunakan untuk menguruk lahan itu mereka beli dengan harga sangat murah dan ada juga yang mendapatkan secara cuma-cuma.

Warga baru menyadari material itu limbah berbahaya setelah musim hujan tiba, yaitu saat air hujan membasahi material itu timbul reaksi yang menakutkan.

Baca juga: Bupati: Tak Ada Industri di Karanganyar Buang Limbah ke Sungai Bengawan Solo

Yakni muncul asap putih pekat diikuti dengan bau menyengat tajam hingga mengganggu pernafasan dan penglihatan.

Kontan saja hal itu mendatangkan masalah tersendiri bagi lingkungan. Sebab, masyarakat umum menjadi terganggu dengan kondisi itu.

Pihak kepolisian sudah langsung turun tangan. Sedikitnya 5 orang yang berkaitan dengan masalah itu telah dimintai keterangan sebagai saksi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com