Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Banjir di Kampar, Mengungsi karena Takut Ular

Kompas.com - 12/12/2019, 11:05 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Ratusan rumah warga dalam dua desa di Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Riau, dilanda banjir. Sudah beberapa hari banjir belum surut.

Sebagian rumah warga yang berada di dataran rendah nyaris tenggelam akibat tingginya luapan Sungai Kampar Kiri.

Beberapa warga telah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Musdalifah (52) misalnya, ketinggian banjir di dalam rumahnya sudah mencapai dua meter. Dia takut tidur di rumah dalam kondisi banjir.

Apalagi, Musdalifah hanya tinggal seorang diri. Suaminya sudah meninggal dan semua anaknya sudah berkeluarga.

"Saya sudah tiga malam mengungsi ke rumah anak. Tidak berani tidur di rumah karena banjir parah. Untuk barang-barang di rumah sudah saya naikkan ke tempat yang tinggi," ujar Musdalifah saat ditemui Kompas.com, Rabu (11/12/2019) malam.

Baca juga: Sungai Kampar Meluap, Ratusan Rumah Terendam Banjir

Saat ditemui, pakaian ibu dari sepuluh anak ini tampak basah. Sebab, dia baru saja berjalan kaki mengarungi banjir sejauh lebih kurang satu kilometer untuk mengungsi.

Musdalifah mengatakan, beberapa orang tetangganya masih ada yang bertahan di rumah yang dikepung banjir.

Namun, dia sendiri tidak berani karena juga takut dengan binatang buas.

"Takut sama ular. Kalau banjir ular banyak keluar. Di aliran Sungai Kampar ini juga ada buaya. Jadi tidak berani tidur di atas pangkin (tempat tidur) di rumah," sebutnya.

Baca juga: Terendam Banjir, Siswa di Rokan Hulu Berenang untuk Sampai ke Sekolah

Selain takut binatang buas, Musdalifah juga khawatir banjir semakin bertambah pada saat malam hari.

"Kita tidak tahu kapan air naik. Nanti takutnya pas tidur rumah tenggelam. Apalagi rumah saya dekat dengan sungai. Sekarang saja arus luapan sungai deras sekali," tuturnya.

Tingginya curah hujan membuat aliran Sungai Kampar di Kabupaten Kampar, Riau, meluap.

Hal itu menyebabkan ratusan rumah warga di bantaran sungai di Kecamatan Gunung Sahilan terendam banjir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com