Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Dikepung Banjir, Warga di Kampar Mengungsi ke Mushala

Kompas.com - 12/12/2019, 09:51 WIB
Idon Tanjung,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sejumlah warga terdampak banjir di Desa Gunung Sahilan, Kecamatan Sahilan Darussalam, Kabupaten Kampar, Riau, mengungsi ke mushala.

Salah satu warga, Masrina (28) mengaku, sudah tiga hari mengungsi di mushala, yang tidak jauh dari rumahnya.

Dia mengungsi bersama dua orang anaknya. Salah satu anaknya masih bayi, berusia sekitar empat bulan.

Sedangkan suaminya tidak mengungsi, karena menjaga barang-barang di dalam rumah.

Baca juga: Sungai Kampar Meluap, Ratusan Rumah Terendam Banjir

"Kami mengungsi karena banjir sudah sepinggang di dalam rumah. Sudah tiga malam kami tidur di mushala ini," kata ibu yang disapa Rina ini, saat ditemui Kompas.com, Rabu (11/12/2019).

Dia mengatakan, banjir yang dipicu luapan air Sungai Kampar Kiri itu terjadi sejak Minggu (8/12/2019) lalu.

Karena rumahnya berjarak dekat dengan sungai, sehingga banjir lebih cepat menggenangi tempat tinggalnya dan warga lainnya.

"Saat banjir naik, kami langsung mengungsi. Karena saya ada bayi, makanya cepat mengungsi. Jadi, abang cepat-cepat evakuasi barang di rumah supaya tidak kena banjir," kata Rina.

Dia mengatakan, warga yang mengungsi ke mushala lima kepala keluarga (KK), yang berjumlah sekitar 30 orang.

Pengungsi kebanyakan warga yang mempunyai anak yang masih kecil. Sebab, khawatir anaknya sakit jika terlalu lama bertahan di rumahnya yang dikepung banjir.

"Kami khawatir anak-anak jatuh sakit karena banjir. Bayi saya ini sekarang sudah  mulai demam. Tadi sudah saya bawa berobat ke posko kesehatan," sebut Rina.

Warga mengungsi ke mushala dengan membawa kasur, bantal, pakaian, selimut dan tikar sebagai alas.

Namun, seperti selimut dan pakaian sudah mulai kotor dan harus dicuci. Tetapi, kata Rina, saat ini sulit mendapatkan air bersih.

Untuk itu, dia dan warga lainnya berharap ada bantuan pakaian dan selimut. Karena pada malam hari suhu sangat dingin.

Baca juga: Terendam Banjir, Siswa di Rokan Hulu Berenang untuk Sampai ke Sekolah

Selain itu, Rina juga mengaku kebutuhan makanan mulai menipis. Sementara bantuan dari pemerintah belum didapat.

"Beras, minyak dan kebutuhan pokok lainnya sudah mau habis. Bantuan belum ada kami dapat. Kami harap semoga cepat ada bantuan, seperti makanan, selimut, pakaian dan juga air bersih," kata Rina.

Diberitakan sebelumnya, tingginya curah hujan membuat aliran Sungai Kampar di Kabupaten Kampar, Riau, meluap. 

Hal itu menyebabkan ratusan rumah warga di bantaran sungai di Kecamatan Gunung Sahilan terendam banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com